Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FAKULTAS Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tertarik meneliti khasiat getah akar bajakah yang disebut dapat menjadi pengobatan kanker.
Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam mengatakan pihaknya tertarik mengetahui lebih jauh mengenai penelitian awal bajakah yang dilakukan siswi SMA Negeri 2 di Palangkaraya, Kalimantan.
"Iya, kami tertarik. Kami akan membuat acara yang akan mengundang mereka. Kami lagi cari sponsor untuk mendatangkan mereka," ujar Ari di Jakarta, Rabu (21/8).
Disampaikannya, FKUI sudah mempunyai rekam jejak yang panjang dalam meneliti tanaman yang berpotensi dikembangkan menjadi obat-obatan antikanker.
Di FKUI, terangnya, sudah ada mahasiswa jenjang doktoral dan magister untuk bidang tersebut.
"Tinggal cari sponsor. Kita punya forum yaitu Do Research, Social Service and Innovation (D'Rossi). Bisa membahas hal tersebut dari bahan alam sampai paten," tuturnya.
Baca juga: Mahasiswa UI Temukan Racun Lionfish Bisa Obati Kanker Serviks
Ari menjelaskan penelitian mengenai khasiat bajakah yang dilakukan para siswa SMA tersebut baru pada binatang atau uji praklinik sehingga masih memerlukan waktu yang panjang untuk mengetahui komponen yang tepat dari getah Bajakah yang berefek positif pada sel kanker.
Menurutnya, penemuan tersebut harus ditindaklanjuti. FKUI punya pengalaman yang cukup banyak dalam meneliti herbal dan melihat dampak kesehatan pada manusia.
Saat ini salah satunya, terang Ari, tim Human Cancer FKUI yang dipimpin Prof Dr. rer. physiol. dr. Septelia Innawati PhD baru saja mendapat tiga paten dari penelitian seputar terapi kanker payudara.
Penelitian itu dilakukan di laboratoriun Cancer Stem Cells di Departemen Biokimia dan Biologi Molekuker FKUI.
Salah satu patennya, melihat kerja senyawa bahan alam Andrografolida yang awalnya bersumber dari daun sambiloto yang dapat meningkatkan apoptosis sel punca kanker payudara melalui penekanan protein survivin (studi in silico dan in vitro).
Menurutnya, tidak mudah dimulai dari proses penelitian hingga mendapatkan paten.
"Saat ini, mahasiswa S3 Biomedik FKUI akan melakukan uji in vivo dengan Andrografolida. Pengalaman untuk patennya ini saja membutuhkan 4 tahun," tuturnya.
Mengenai Bajakah, Ia berharap terus dilakukan penelitian untuk melihat kandungan apa yang ada pada getah tanaman tersebut yakni dengan melakukan isolasi dan setelah ditemukan komponen aktifnya, kemudian dilanjutkan penelitian in vitro di tingkat sel dan jika terbukti efektif lanjut kepenelitian in vivo (praklinis) yang diuji coba pada binatang.
Setelah penelitian getah Bajakah lolos pada uji praklinik, bisa berlanjut ke uji klinik. Uji Klinik sendiri akan melakukan empat tahap dimulai dari orang normal sampai dampak obat ini setelah sampai bisa dipasarkan.
"Butuh waktu dan kalau kita fokus dan memang menghasilkan sesuatu tentu ini akan membawa manfaat untuk penemunya dan bermanfaat untuk orang banyak," tukasnya. (OL-2)
Transformasi UPT Vertikal diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan rujukan kesehatan masyarakat secara nasional.
Selain mengganggu kenyamanan, kondisi mata kering bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya secara signifikan.
Penyadapan harus melalui proses perizinan yang ketat dan mematuhi kode etik serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Korban dan Saksi (LPSK) periode 2019-2024 itu termasuk tokoh yang menerima penghargaan alumni inspiratif di ajang UI Awarding Night 2019.
Kekecewaan itu timbul karena publik menilai pencalonan gubernur-wakil gubernur oleh partai politik tak mencerminkan aspirasi mereka.
PENYIDIK Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya memanggil Ade Armando pada Selasa (31/1).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved