Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
UNIVERSITAS Indonesia (UI) sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum terus berupaya melangkah untuk meningkatkan kewirausahaan di lingkungan kampus, salah satunya mengadakan Program Akselerator UI Works dibawah Direktorat Pengelolaan dan Pengembangan Unit-Unit Usaha.
UI pun menandatangani kerja sama dengan Gojek (PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa) untuk mendukung Program Akselerator UI Works dalam hal mentorship, memberikan masukan untuk perbaikan kualitas peserta Program Akselerator UI Works.
Direktur Pengelolaan dan Pengembangan Unit – Unit Usaha (DPPU) UI Nia A.I Noerhadi mengatakan, sebanyak 30% dari peserta Program Akselerator UI Works berasal dari luar UI. Dari 86 usaha rintisan (start-up) yang telah mendaftar dari seluruh Nusantara, terpilihlah 15 start-up peserta angkatan pertama.
"Dari 15 peserta yang terpilih, 10 start-up berasal dari UI dan 5 start-up berasal dari luar UI yang diantaranya datang dari Bandung dan Surabaya. Salah satu start-up yang menarik pada angkatan pertama ini adalah Koptul (Kopi Tuli) yang 3 orang foundernya merupakan teman tuli,” kata Nia A.I Noerhadi dalam rilis pers kepada media, Sabtu (17/8).
Angkatn pertama program akselerator UI Works terbagi dalam 3 kategori, yaitu engineering/science, digital platform, dan consumer product.
Baca juga : Universitas Terbuka kembali Gelar Turnamen Tenis Meja Pelajar
Dalam program ini, para peserta akan mengikuti program intensif selama kurang lebih tiga bulan untuk mengembangkan usaha masing-masing dengan fokus komersialisasi.
Selain kerja sama dengan Gojek UI juga menggandeng para mitra strategis antara lain Bekraft, Mandiri Capital Indonesia, Assegaf Hamzah & Partner, Kejora Venture, Plug and Play, Code Margonda yang telah berpengalaman membina usaha rintisan.
Kegiatan program akselerator UI Works akan ditutup dengan acara puncak Demo Day yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2019 di Financial Club Jakarta.
Pada acara tersebut peserta program akselerator UI Works akan diberikan kesempatan untuk melakukan Pitching atau memperkenalkan ide bisnis start-up dalam waktu singkat di depan para calon investor yang datang dari berbagai industri.
"Pada kesempatan ini juga UI juga mengundang seluas-seluas para investor untuk hadir pada acara demo day tersebut," ujar Nia.
Dengan adanya program ini, Nia berharap dapat memacu dan menginspirasi start-up secara nasional sehingga lebih siap memasuki dunia industri. Harapannya program ini dapat berlangsung terus menerus sehingga meningkatkatn hubungan antara akademisi, pengusaha rintisan, industri serta pemerintah sebagai pembuat kebijakan. (RO/OL-7)
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
UI mendorong semua pihak yang mendapatkan tekanan atau ancaman pemerasan untuk melapor pada pihak kepolisian.
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved