Tanam Pohon Mangrove dengan Cinta

Hendri Kremer
08/8/2019 08:15
Tanam Pohon Mangrove dengan Cinta
Ketua OASE KK Ibu Iriana Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya sedang menanam mangrove di Pancur Pelabuhan, Kota Batam.(DOK KLHK)

BERSAMA Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah selesai melaksanakan pencanangan gerakan nasional pemulihan mang¬rove di 36 provinsi. Kemarin, OASE KK dan KLHK melakukan penanaman tahap III.

Penanaman tahap III berpusat di Pancur Pelabuhan, Kota Batam, Kepulauan Riau, dan dilaksanakan serentak dengan 11 provinsi lain. Bibit yang ditanam pada tahap III sebanyak 60 ribu batang di 12 provinsi.

Penanaman mangrove di¬pimpin Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan didam¬pingi Mufidah Jusuf Kalla. Hadir juga Menteri LHK Siti Nurbaya dan beberapa istri menteri Kabinet Kerja lain.

Acara itu dihadiri pula oleh 2.000 siswa pramuka dari seluruh Kota Batam. Kegiatan tampak semarak dengan berbagai spanduk dan backdrop, termasuk penampilan dari seniman kota Batam yang membawakan pesan bagi Ibu Negara agar hutan mangrove selalu dijaga kelestariannya. Kelestarian hutan mang¬rove berarti melestarikan budaya masyarakat pesisir. 

Ibu Negara pun berpesan agar penanaman hutan mangrove harus dilakukan dengan perasaan, cinta, dan kerja sama dari segenap masyarakat. “Hal ini perlu dijaga agar ke depan mang¬rove berguna bagi anak dan cucu kita dari generasi ke generasi,” katanya.

Iriana terlihat bersema¬ngat menanam mangrove bersama para siswa SMP Kota Batam. Kendati menanam pohon, Iriana tampak tidak lelah dengan menyempatkan diri bertanya langsung kepada para perajin produk olahan mangrove.
Setelah menanam, Iriana, Mufidah, dan para istri menteri kabinet kerja meninjau pameran produk mangrove yang menampilkan manfaat ekonomi dari mangrove.

Yang menarik perhatian, produk olahan mangrove telah sedemikian berkembang inovasinya dan dapat menopang penghidupan bagi masyarakat pesisir. Di antaranya berupa, makanan dari tepung buah mangrove, pewarna batik, sabun, sampo mangrove, serta kopi dari buah mangrove.

Dalam kunjungan tersebut mereka juga menyerahkan bantuan bibit produktif berupa bibit mangrove dan peralatan kepada perwakilan kelompok tani dan perwakilan organisasi.

Iriana memastikan akan memantau pertumbuhan pohon mangrove yang sudah ditanaminya. “Menanam mangrove pastinya tidak asal menanam saja. Saya mena¬nam dengan hati, dengan cinta. Insya Allah akan berkembang dengan baik,” ujarnya.
Iriana menyampaikan telah menanam 170 ribu mang¬rove bersama OASE KK yang didukung masyarakat dan beberapa kementerian di 34 provinsi. Dia berjanji akan terus terjun ke lapangan untuk menanam mangrove.

Ibu Negara berharap mang¬rove yang ditanam dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan hidup, seperti menyerap karbon, mencegah abrasi pantai, intrusi air laut ke daratan dan meredam daya rusak gelombang laut lainnya (tsunami). 
Sementara itu, Dirjen PDASHL KLHK Hudoyo menyampaikan hutan mang¬rove memiliki kemampuan 5 kali lipat menyimpan karbon dibanding hutan daratan.

Kepedulian generasi muda
Pada kesempatan berbeda, Menteri LHK Siti Nurbaya melihat bahwa generasi muda Indonesia semakin menunjukkan kepedulian yang besar terhadap konservasi alam. Hal ini menandakan konservasi sudah menjadi bagian perhatian publik.
“Konservasi kini juga menjadi bagian usaha pemerintah agar masyarakat mendapat akses terhadap kesejahteraan dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Siti pada puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) Tahun 2019 di Taman Wisata Alam Muka Kuning, Kota Batam, kemarin. (HK/S3-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya