Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Suami Harus Dukung Pemberian ASI

Mediaindonesia
07/8/2019 08:00
 Suami Harus Dukung Pemberian ASI
Pemberian ASI(ilustrasi 123RTF)

DUKUNGAN suami, keluarga, dan lingkungan dapat membantu ibu menyusui memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif pada bayinya. Direktur Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari menuturkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI dipengaruhi berbagai faktor antara lain pengetahuan dan keterampilan ibu dan tenaga kesehatan, tersedianya fasilitas menyusui di tempat kerja, komitmen ibu, dukungan ayah, keluarga, masyarakat, serta pengen-dalian pemasaran susu formula.

"Kendala yang dihadapi ibu dalam memberikan ASI eksklusif antara lain kurang dukungan dari orang terdekat, masalah fisik dan emosi, serta tidak tersedianya ruang laktasi di tempat kerja," ujar Kirana dalam acara peringatan pekan ASI Sedunia di Jakarta.

Pekan ASI Sedunia tahun ini mendo-rong dan menyosialisasikan terciptanya kebijakan setara gender bagi ibu menyusui di tempat kerja baik di sektor informal maupun formal. Selain itu, menurut Kirana, peran tenaga kesehatan juga sangat penting terutama dalam menyukseskan program inisiasi menyusui dini (IMD) di fasilitas kesehatan bagi para ibu pascamelahirkan. IMD dapat memudahkan ibu serta bayi memulai proses menyusui.

Saat ini cakupan IMD perlu ditingkatkan. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa proporsi IMD pada anak umur 0-23 bulan masih 58,2%. Adapun, pemberian ASI ekslusif pada anak umur 0-5 tahun mencapai 74,5%.

Di sisi lain Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat Indonesia masuk dalam 10 negara penyumbang angka kematian bayi terbesar di dunia, lantaran pemberian ASI eksklusif di Indonesia yang masih rendah. Menurut Ketua Satuan Tugas ASI IDAI, Dr Elizabeth Yohmi pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan angka kematian bayi yang cukup besar hingga 22%. Tidak hanya itu, pemberian ASI eksklusif bila dilakukan dengan benar juga dapat menekan angka stunting.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menargetkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif global setidaknya 50% pada 2025. Sementara itu, angka ASI eksklusif di Indonesia masih berkisar sebesar 37,3% pada 2019. Edukasi kepada masyarakat mengenai pen-tingnya menyusui dan mempersiapkan kehamilan dengan baik ialah usaha yang sangat efektif membuat kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak di masa mendatang.(Ind/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya