Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
ANGGOTA Dewan Kehormatan Forum Rektor Indonesia (FRI) Asep Saefuddin angkat bicara mengenai rencana pemerintah mendatangkan rektor asing untuk memimpin perguruan tinggi di Tanah Air.
Menurut Asep, rencana tersebut wajar-wajar saja. Namun mendatangkan rektor asing, ujar dia, tidak akan menyelesaikan persoalan mendasar masih rendahnya peringkat perguruan tinggi Indonesia secara global.
"Ide rektor asing itu sah dan wajar saja. Akan tetapi solusi itu terlalu meloncat dan tidak menukik ke solusi persoalan sebenarnya. Itu bukan solusi bagi persoalan pendidikan tinggi di Indonesia," ucapnya dihubungi di Jakarta, Jumat (2/8).
Baca juga: Menristekdikti Pastikan Ide Rektor Asing tidak Tabrak Nasionalisme
Menurutnya, masalah perguruan tinggi tidak sekadar pada pucuk pimpinan saja. Mayoritas perguruan tinggi mengidap masalah kompleks yang berkaitan dengan kelembagaan secara makro. Antara lain persoalan rumitnya birokrasi, sistem merit, dan penghasilan yang masih belum memadai.
Ia mengatakan problem utama sulitnya kampus Tanah Air berkembang ialah manajemen yang tidak sepenuhnya otonom. Dari segi keuangan, administrasi riset, pengangkatan dosen, dan pembuatan program studi, rektor tidak punya kewenangan penuh. Hal itu, ucapnya, menjadikan pengembangan kampus mandek.
Ia mengusulkan pemerintah mengkaji kembali rencana mendatangkan rektor asing tersebut dan mencari jalan keluar yang fundamental untuk membenahi perguruan tinggi.
"FRI secara internal juga telah membahas rencana pemerintah tersebut. Kami tidak yakin rektor asing adalah solusi. Bahkan bisa jadi malah pemborosan anggaran yang tidak perlu. Rektor asing pun saya pikir akan kewalahan dan hasilnya akan begini-begini saja kalau masalah otonomi kampus belum dibenahi," ungkapnya.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved