Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Haji, Jihad Menuju Kehidupan Lebih Baik

Antara
31/7/2019 10:30
 Haji, Jihad Menuju Kehidupan Lebih Baik
Tokoh muda Nahdlatul Ulama, KH Maman Imanulhaq(MI/M. Irfan)

RITUAL haji merupakan demonstrasi simbolis dari semua aspek kehidupan. Selama mengikuti ibadah atau manasik haji baik rukun, wajib maupun sunat, seorang jamaah akan merasakan spirit kehidupan yang mencakup penciptaan, sejarah, tauhid, aqidah islam dan ukhuwah atau persaudaraan.

“Siapa pun yang menghayati ritual ibadah haji, maka ia akan menemukan hakikat penciptaan. Kita terlahir dalam keadaan suci dan (harus) kembali dalam keadaan suci,” ujar tokoh muda Nahdlatul Ulama, KH Maman Imanulhaq di Jakarta, Rabu (31/7).

Maman menambahkan bahwa dalam manasik haji ditiupkan kesadaran tentang kelahiran yang suci dan merdeka. Sahabat Rasulullah, Umar bin al-Khatab, (644 M), pernah mengingatkan 'Bagaimana kalian bisa menjajah manusia, padahal mereka terlahir merdeka oleh sang ibu?'.

Selanjutnya, jemaah dingatkan tentang kepulangan sebagai sebuah proses menuju kesempurnaan, kebaikan, keindahan, dan nilai. Karenanya, perjalanan haji tidak cukup hanya dengan kepulangan di tanah air dengan sebutan atau gelar 'haji', lebih dari itu harus membawa kemabruran atau kehidupan yang lebih baik.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, ini menggambarkan bagaimana haji menghadirkan figur-figur penting seperti Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar. Mereka mewariskan kesalehan, keteguhan, dan keteladanan.

 

Baca juga:  5.929 Personel Padamkan Karhutla

 

“Kemabruran seseorang akan terlihat dari kesalehan yang ia lakukan. Baik kesalehan ritual maupun sosial,” tutur calon anggota legislatif terpilih DPR RI Daerah Pemilihan Jabar 9 ini.

Ia mengungkapkan, puncak haji ialah wukuf di Arafah. Saat itu, seorang haji mengenakan kain ihram sebagai sikap menanggalkan ego, nafsu, dan keangkuhan. Itulah hakikat jihad sesungguhnya.

Nabi Muhammad bersabda, “Kalian telah pulang dari sebuah pertempuran kecil menuju pertempuran akbar". Lalu sahabat bertanya, “Apakah pertempuran akbar (yang lebih besar) itu wahai Rasulullah?" Dan Rasul menjawab, “Jihad (memerangi) hawa nafsu".

Menurut Maman, seorang haji akan terus berjihad melawan spritualisasi kebencian yang terjadi saat Pemilihan Umum serentak 2019 (Pilpres dan Pileg) yang menimbulkan keretakan sosial yang tajam di masyarakat. Hoaks dan provokasi yang mengudara di langit-langit Indonesia itu bermuara pada hilangnya nilai kemanusiaan yang jadi inti ibadah haji.

Selain itu, lanjut mantan Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini, nilai universal haji akan dimplementasikan dalam nilai persaudaraan. Baik persaudaraan sesama anak bangsa (ukhuwah wathoniyyah) maupun persaudaraan antarumat manusia (ukhuwah insaniyah).

“Mari kita memaknai haji sebagai jihad untuk kehidupan yang lebih baik. Saatnya kita gotong royong membangun Indonesia yang lebih maju dan bermutu,” tutup Maman. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya