Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Rendahnya hukuman pemidanaan terhadap pelaku pemalsuan obat oleh hakim menjadi pelanggaran pemalsuan obat tetap marak di Indonesia. Permasalahan tersebut menjadi permasalahan hukum tersendiri terkait pemalsuan obat.
Hal tersebut disampaikan Widyaretna Buenastuti yang resmi menyandang gelar doktor hukum setelah lulus ujian promosi doktor bidang Ilmu Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Sabtu (27/7).
Dalam pernyataannya, Selasa (30/7), Widya, sapaan akrab Widyaretna, mengatakan bahwa kini temuan obat palsu di pasaran semakin meningkat. Bahkan Badan POM kerap menemukan dan membongkar pembuatan obat palsu.
"Secara hukum positif Indonesia Pasal 196 dan/atau Pasal 197 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menjadi dasar pemidanaan para pelaku pemalsu obat," kata doktor hukum yang juga menjabat Director and Senior Consultant Inke Maris & Associates (IM&A).
Doktor dengan disertasi yang berjudul 'Pemalsuan Obat Sebagai Bentuk Kejahatan Terhadap Kemanusiaan' mengatakan, UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah menjadi dasar untuk menjerat para pemalsu obat. "Namun rendahnya hukuman pemidaaan menjadi permasalahan hukum tersendiri," kata Widya.
Dalam disertasinya, Widya juga mengatakan mencoba membedah permasalahan dilihat dari perlindungan terhadap pemegang merek, efektivitas hukum, dan konsep ideal untuk penegakan hukum ke depannya.
"Pendekatan melalui kajian terhadap kasus-kasus obat palsu yang diputuskan di beberapa pengadilan yang tersebar di Indonesia, kemudian putusan hakim dalam kasus vaksin palsu di tahun 2016," kata Widya
"Putusan di pengadilan dijadikan data awal untuk kajian disertasi ini agar dapat menelaah pertimbangan hakim dalam membuat keputusannya terhadap para pelaku kejahatan pemalsuan obat,” papar Widya.
Keberadaan obat di kehidupan sehari-hari masyarakat memang sangatlah dekat. "Namun sayangnya, pengetahuan masyarakat mengenai dunia farmasi masih sangat minim atau bahkan sangat awam," jelas Widya.
“Kondisi masyarakat yang belum teredukasi dengan baik terkait cara-cara melindungi diri dan keluarga dari ancaman obat palsu merupakan salah satu celah bagi kejahatan pemalsuan obat. Celah ini membuat kejahatan obat palsu tersebut semakin merebak," papar Widya.
.Sementara itu, promotor Prof. Dr. Agus Sardjono, S.H, M.H mengungkapkan,“Penerapan hukuman pidana dan denda maksimal di dalam putusan-putusan pengadilan pun dapat menjadi suatu konsep yang ideal dalam menangani pemalsuan obat.” (OL-09)
Di Indonesia, kanker paru menyumbang 9,5% dari seluruh kasus kanker serta menjadi penyebab 14,1% kematian akibat kanker.
Penelitian terbaru menemukan paparan gelombang panas berulang dapat mempercepat proses penuaan manusia.
Makanan yang menjadi tren dan digemari anak muda biasanya tinggi gula dan gorengan dengan tepung mengandung advanced glycation end products (AGEs) yang merusak kolagen.
Sektor kesehatan di Indonesia kini memasuki fase baru dengan hadirnya teknologi pemindai PET/CT Biograph Vision Quadra di RS EMC Grha Kedoya.
Dorongan untuk hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik kembali digaungkan melalui ajang AIA Vitality Live 2025.
Berdasarkan data pada 2023, terungkap Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa.
Ketersediaan obat yang sesuai kebutuhan medis semua penyakit yang ada di Indonesia juga menjadi harapan utama bagi kesembuhan para pasien.
Ketamin adalah obat yang awalnya dipakai sebagai obat bius dalam prosedur medis singkat untuk meredakan nyeri sesaat.
Kenali 4 jenis obat migrain bebas resep seperti Panadol Extra dan Bodrex Migra yang efektif redakan sakit kepala sebelah dengan cepat dan aman.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Kanker payudara triple-negatif mencakup 15% hingga 20% dari semua kasus kanker payudara. Kanker ini tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin kambuh setelah perawatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved