Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Vaksin Produksi RI Diminati OKI

(BY/HT/H-1).
26/7/2019 07:00
 Vaksin Produksi RI Diminati OKI
ELANG PERTEMUAN NMRAS NEGARA OKI: Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Penny K Lukito( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.)

INDONESIA dinilai sebagai negara termaju dalam pengembangan vaksin di antara negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Banyak anggota OKI yang meminta pendampingan Indonesia dalam pembuatan regulasi.

Hal tersebut merupakan buah dari tekad kuat dari pemerintah untuk mendorong kualitas kesehatan masyarakat di negara-anggota OKI, khususnya obat-obatan dan imunitas. Indonesia pun merasa memiliki kewajiban untuk membantu meningkatkan standar di negara lainnya.

Hal ini disampaikan Kepala Badan POM Indonesia, Penny K Lukito, di Bandung, kemarin, saat menyosialisasikan hasil pertemuan pertama kepala otoritas regulatori obat negara-negara OKI di Jakarta pada 2018. Dalam pertemuan tersebut disepakati lahirnya berbagai hal, seperti pentingnya institusi pengawas dan harmonisasi standar dalam rangka meningkatkan efisiensi dan regulatori obat dan vaksin.

Sebagai negara terdepan dalam perkembangan vaksin, Indonesia harus menindaklanjutinya dengan menyiapkan seluruh unsur terkait dalam industri tersebut. "Di antara 57 negara anggota OKI, Indonesia memiliki kemampuan lebih dalam memproduksi vaksin," katanya.

Kelebihan itu di antaranya terbukti dengan sebaran ekspor vaksin yang sudah dirasakan lebih dari 135 negara. Tak kalah penting, tingkat kehalalan vaksin dan obat produksi dalam negeri ini sudah mendapat kepercayaan dari negara anggota OKI.

Sementara itu, di Kendal, Jawa Tengah, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meresmikan industri bioteknologi berbasis mikroalga pertama di Indonesia, PT Evergen Resources. "Pabrik bahan baku kosmetik dan suplemen kesehatan ini menjadi bagian dari industri bioteknologi di Tanah Air."

Menkes mengungkapkan, penjualan obat-obatan produksi dalam negeri dalam kurun waktu tiga tahun terakhir meningkat tajam. Secara kumulatif, hingga 2019 mencapai Rp59,5 triliun. (BY/HT/H-1).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya