Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Melatih Jurnalistik kepada Santri

(DD/H-1)
19/7/2019 22:20
Melatih Jurnalistik kepada Santri
Pelatihan jurnalistik Metro TV di Pondok Pesantren Daarul Ulum Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (18/7).(MI/Dede Susianti)

“SAYA sebagai Menteri Pendidikan mencoba sebaik mungkin untuk memberikan sistem pendidikan yang lebih baik, termasuk sistem zonasi ini,” ungkap Shabiola menjawab pertanyaaan Wahyu. Shabiola dan Wahyu merupakan dua siswa kelas VI di Daarul Uluum Lido, yang masing-masing berperan sebagai Menteri Pendidikan dan reporter.

Keberanian dan kecakapan mereka pun dinilai cukup baik oleh Wahyu Wiwoho, salah satu News Anchor Metro TV, Andi SG, wartawan senior Metro TV, dan Fifi Aleyda Yahya, Head of Corporate Communications Metro TV, yang menjadi juri. Kemarin, Metro TV kembali menggelar Pelatih­an Jurnalistik 2019 untuk pelajar SMA. Pelatihan digelar di Ponpes Daarul Uluum, Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor.

Fifi menjelaskan, pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk corporate social responsibility (CSR) Metro TV dalam bidang pendidikan yang secara rutin dilakukan. Dalam pelatihan itu, kata Fifi, selain mendapatkan ilmu jurnalistik dasar, para santri juga mendapatkan ilmu memproduksi berita. Saat itu tidak hanya teori, para santri pun diberikan kesempatan melakukan praktik reportase, live report, dan interview.

Andi SG yang sudah 17 tahun menjadi wartawan di Metro TV, memberikan materi dasar jurnalistik, seperti tentang bedanya informasi di medsos (hoaks) dan berita. “Bedanya televisi, koran, dan radio dengan medsos adalah karena produk jurnalistik di­olah dulu. Di konfirmasi atau diklarifikasi.

Dalam Alquran disebut tabayun. Artinya kalau kalian dapat informasi tanya dulu, konfirmasi, baru disebarluaskan. Jadi, semua berita yang ditayangkan di televisi itu sudah tabayun,” paparnya. Pun kalau keliru, ada yang namanya hak jawab. Di mana dilakukan ralat.

Sementara itu, Wahyu Wiwoho lebih berbagi pengalamannya dengan memberikan kiat-kiat menjadi seorang reporter dan news anchor. Menurut Wahyu, yang menjadi modal utama untuk jadi seorang jurnalis ialah berani dan percaya diri. (DD/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik