Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tersesat Jadi Komika

(Jek/M-3)
18/7/2019 02:20
Tersesat Jadi Komika
Zarry Hendrik, influencer merangkai kata.(MI/ADAM DWI )

SELAIN dikenal sebagai selebtweet dan penulis buku, Zarry juga sempat menjajal kesempatan sebagai komika (stand up comedian). Ia pernah tampil dalam ajang kompetisi bakat pelawak tunggal di salah satu stasiun televisi. Sayangnya, ia tidak bisa berbicara banyak di panggung dan harus pulang lebih awal karena tidak lucu.

Kini dunia melawak tunggal sudah ditinggalkan. Meski masih menerima pesanan membuat naskah komedi, tampaknya Zarry sadar diri tidak cukup lucu di panggung.

"Kesadaran diri bahwa saya tidak lucu. Stand up comedy merupakan hal yang saya paksakan. Dulu sebenarnya diajak stasiun televisi (tv), kontak saya untuk ikutan lewat jalur langsung tanpa audisi. Makanya ya saya iyain aja. Pelajarannya, jangan ninggalin passion yang sebenarnya, demi sesuatu yang menggiurkan. Ditawarin tv ada godaan menggiurkan menjadi terkenal," ujarnya.

Ternyata, bagi Zarry, melawak tunggal sebagai aib. Pasalnya, video lawaknya yang tidak lucu itu tersebar di berbagai media. Baginya, stand up comedy ialah berbicara ekspektasi tertawa. Ia pun kini menolak bila disebut sebagai komika.

"Saat itu jadi seperti cuma nyasar, kayak siapa nih ada artis nyanyi selagu, terus ngilang. Buat teman itu lucu ya, melihat tampang menderita kan lucu sekali," kelakar Zarry.

Menurutnya, sesuatu yang digemari, belum tentu membuat perlu untuk ikut terlibat. Boleh jadi fan, tapi harus sadar diri di bidang mana kita mampu menunjukkan performa maksimal. Ia pun tidak meninggalkan komedi, hanya meninggalkan stand up comedy. "Kadang yang membuat kita tergiur membuat kita tersesat," tutupnya. (Jek/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya