Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PERNAHKAH Anda berkunjung ke Kepulauan Sula di Maluku Utara? Pulau ini berdampingan dengan kabupaten lainnya, yaitu Kepulauan Taliabu, dan berdampingan pula dengan Provinsi Maluku, atau lebih tepatnya dekat dengan Pulau Buru.
Dengan luas daerah kurang lebih 35 ribu kilometer persegi dan dihuni sebanyak 110 ribu jiwa, wilayah pemerintahan ini dipimpin seorang bupati. Dialah Hendrata Thes.
Dia menjadi pemimpin bagi masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani tradisional dengan hasil panen berupa kelapa, cokelat, juga cengkih.
Ada empat suku besar yang hidup di Kabupaten Sula yaitu, Falahu, Face, Fagudu, dan Mangoli. Namun, lambat laun banyak pendatang seperti dari Bugis, Buton, hingga suku Jawa, sedangkan agama mayoritasnya ialah muslim. Hendrata beragama Kristen dan keturunan Tionghoa yang terpilih sebagai bupati sejak 3 Juni 2016. Hal itulah yang membuatnya cukup fenomenal.
Hendrata kini berusia 46 tahun. Ia adalah putra daerah Kepulauan Sula, yang merupakan generasi keempat dalam keluarganya. Sebelum menjadi bupati, Hendrata merupakan wirausahawan di bidang perdagangan umum dan kontraktor. Semenjak terpilih menjadi bupati, ia mewakafkan seluruh gajinya untuk orang-orang yang memerlukan, “Sejak awal memang tujuannya seperti itu. Tapi, karena itu (mengambil gaji –red) adalah suatu keharusan, maka saya ambil dan saya kasih seluruhnya untuk semua yang membutuhkan,” tuturnya.
Namun, Hendrata lebih lanjut mengatakan bahwa ia biasa memberikan gajinya kepada orang sakit atau mereka yang membutuhkan perbaikan rumah karena kurang layak huni. Tak hanya itu, Hendrata dalam masa jabatannya selalu berupaya untuk mengembangkan potensi di Kepulauan Sula, mulai sektor bahari, pertanian, hingga industri kreatif.
“Potensi-potensi yang kita ketahui sendiri bahwa pariwisata, perikanan, dan pertanian adalah sektor unggulan. Untuk mencapai target dan tujuan kita itu, di tahun pertama ada sekitar enam desa yang kita lakukan terobosan, di mana kita membuka sekat-sekat antardesa,” imbuhnya.
Hendrata juga menggunakan tanda tangan elektronik menyangkut urusan administrasi penduduknya. Pelayanan itu digadang-gadang sebagai yang pertama dari 10 kabupaten/kota yang ada di Maluku Utara. Sementara itu, di sisi lain, kehadiran industri kreatif turut membentuk harmonisasi dan identitas tersendiri bagi Kepulauan Sula. Melalui tekad bulatnya, Hendrata ingin membuat daerahnya yang tertinggal menjadi terdepan, terpencil menjadi terbuka, dan terluar menjadi terjangkau.
Dengan potensi keindahan alam dan masyarakat di dalamnya, Hendrata yakin bahwa ia dapat menjadikan tanah kelahirannya sebagai destinasi pariwisata masa depan Indonesia. Keputusannya menjadi bupati, kata Hendrata, berangkat dari panggilan hati. Ia berpikir bahwa hidup bukan hanya untuk dirinya, melainkan juga dapat memperoleh makna yang lebih dalam dengan bekerja untuk sesama.
Listrik adalah target pertama yang sukses digapai Hendrata. “13 tahun rakyat di pulau yang saya diami tidak pernah menikmati listrik terutama yang ada di bagian belakang. Dan setelah saya dilantik, pada tahun itu juga listrik langsung menyala. Saya juga membuka sekat yang menjadi akses dari satu kampung ke kampung lainnya, dengan cara membuka seluruh akses jalan darat. Dan di pulau yang saya diami itu dulunya masih menggunakan motor tempel, sekarang sudah menggunakan mobil dan motor,” tuturnya.
Terobosan
Akibat terobosan itu, pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Sula menjadi semakin baik. Distribusi hasil bumi menjadi semakin lancar, dan dapat menjangkau berbagai titik yang sebelumnya sangat sulit ditempuh. Hendrata juga mendatangkan kapal Pelni untuk alat transportasi laut, membangun 150 rumah untuk para nelayan, dan membangun beberapa tempat ibadah (masjid dan gereja).
Tak berhenti di situ, Hendrata juga membuat jaringan telekomunikasi di beberapa titik hingga di bawah laut, sekaligus membangun infrastruktur secara menyuluruh, bahkan mengadakan beberapa festival seperti Maksaira. “Festival ini diselenggarakan dalam rangka memperkenalkan potensi pariwisata Kepulauan Sula agar dikenal sebagai daerah tujuan wisata bahari yang juga memiliki kekayaan alam dan laut yang juga menarik untuk dikunjungi wisatawan baik dari dalam dan luar negeri,” katanya.
Hendrata menggandeng desainer kondang, Lennny Agustin, untuk memperkenalkan batik Sula dalam ajang Fashion Week 2019. Ia yakin bahwa batik tidak hanya dapat berkembang di daerah pusat misalnya Pulau Jawa, karena batik Indonesia sendiri begitu kaya akan corak dan ragamnya. “Indonesia ada di mana-mana. Potensi kita harus terus kita angkat. Bahwa yang tidak mungkin itu harus mungkin. Misalnya, selain membatik itu dianggap sebagai hal yang tidak mungkin oleh masyarakat Maluku, membuat sawah juga dianggap mustahil bagi orang-orang di sana. Tetapi itu yang terus kita kejar, bahkan sudah kita lakukan sekarang,” imbuhnya.
Hendrata sadar bahwa membuangun kultur baru di tengah-tengah masyarakatnya memiliki banyak kendala. Namun demikian, ia yakin bahwa adanya peralihan jenis makanan lokal ke beras mau tidak mau harus menutut persiapan masyarakat di wilayahnya untuk dapat mengatasi kemandirian atau ketahanan pangannya. (M-4)
Dewasa ini, sudah banyak bermunculan produk mi instan alami atau mi sehat yang mengeklaim menggunakan bahan-bahan alami dalam proses produksi mereka
MASALAH pengangguran hingga saat ini tidak lepas membayangi masyarakat Indonesia.
Perjalanan perkuliahan Asep tidak mudah. Ia bahkan sempat dipenjara karena menjadi salah satu mahasiswa yang terlibat penyebaran buku putih yang isinya kisah gurita bisnis Presiden Soeharto.
Setelah masalah selesai, Fikrang pun menutup bisnis aplikasinya itu, namun dia tidak kapok untuk berbisnis.
Arsjad mengatakan sebaiknya kisruh di Kadin bisa diselesaikan secara internal tanpa dipolitisasi lebih jauh.
Media sosial sempat diramaikan video seorang bule yang membantu warga membangun jembatan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved