Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
"SETIAP informasi pasti bermanfaat. Akan tetapi,informasi yang diberikan lebih cepat dan lengkap akan lebih bermanfaat."
Itu merupakan pesan mendiang Kepala Humas Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang diingat Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono.
Sutopo yang namanya masuk ke daftar Asians of the Year 2018 di surat kabar The Straits Times, berpulang di usia 50 tahun di Guangzhou, Tiongkok, saat menjalani perawatan kanker paru-paru stadium 4 yang dideritanya.
Daryono termasuk salah seorang yang terpukul saat mendengar kabar wafatnya Sutopo, Minggu (7/7) pagi. Keduanya, selama ini, menjadi langganan narasumber wartawan di bidang kebencanaan.
"Terakhir bertemu dengan Bapak Sutopo Purwo Nugroho sebelum beobat ke Guangzou. Selamat beristirahat, Pak. Kami sangat kehilangan. Pak Topo adalah kakak, sahabat, dan mentor yang cemerlang. Amal baikmu sangat banyak, Pak. Allah SWT menyayangimu. Tidak ada lagi rasa sakit itu. Selamat jalan, semoga Allah swt karuniakan surga yang penuh dengan kesenangan dan kelezatan abadi. aamiin," ungkap Daryono di akun Instagramnya, Minggu (7/7) pagi.
Baca juga: Ini Penyebab Kematian Pak Topo
Ia mengunggah foto dirinya dengan Sutopo dan kru BMKG lainnya. Pada foto kedua yang diunggahnya, Daryono terlihat duduk berdampingan dengan Sutopo. Keduanya memakai baju dinas instansi masing-masing.
Daryono mengatakan, dirinya memiliki banyak kenangan indah dengan Sutopo. Bahkan, gaya hidup Sutopo pun menginspirasi jalan hidup Daryono.
Salah satu pelajaran penting yang diberikan Pak Topo--sapaan akrab Sutopo--adalah bagaimana ia seharusnya menyajikan informasi kebencanaan agar menarik, padat, dan lengkap.
"Pesan ini menginspirasi saya bagaimana mengemas narasi informasi gempa dan tsunami," ungkap Daryono.
Jika dulu, informasi gempa hanya disajikan dalam bentuk angka dan kata singkat seperti waktu gempa, magnitudo, koordinat episenter dan kedalaman gempa, kini, publik harus memahami secara lengkap informasi parameter gempa, penyebab gempa, dampak gempa, dan saran yang harus dilakukan masyarakat.
"Sejak itu, saya bertekad menyajikan informasi gempa dalam bentuk narasi yang lengkap untuk stakeholder, masyarakat, dan media," aku Daryono.
Selain itu, sambungnya, Pak Topo selalu menekankan pentingnya setiap informasi untuk disebarluaskan dengan cepat.
Meski ia bukan wartawan, lembaga tempat kita bekerja bertanggung jawab dengan informasi yang cepat sehingga mau tidak mau kita harus merangkap sebagai wartawan.
"Kita harus bisa mengetik berita bencana dengan cepat. Jangan harus nunggu komputer menyala, tapi ketiklah berita di handphone secepatnya. Hal ini sangat inspiratif. Sejak itu, saya selalu mengetik analisa dan berita gempa dengan menggunakan handphone di manapun berada, meskipun sedang berjalan kaki, naik kereta api, sedang di mobil. Bahkan, jika sedang setir, mobil harus berhenti menepi sejenak untuk membuat penjelasan informasi gempa dalam bentuk narasi," paparnya.
Pak Topo selalu menekankan penyebarluasan informasi kebencanan agar tidak mengenal waktu. Alasannya bencana terjadi tanpa memberitahu terlebih dahulu tanpa mengenal waktu, apakah pagi, siang, maupun malam hari.
Diakui Daryono, sejak petuah Sutopo itu didengarnya, telepon seluler Daryono selalu aktif selama 24 jam dan tidak pernah jauh dari tangannya. Ia selalu siaga menyiapkan press release dalam bentuk narasi untuk feeding berita yang selanjutnya disebarluaskan. (OL-2)
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas ringan akan mengguyur sebagian wilayah ibu kota pada hari ini, Senin 4 Agustus 2025.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG rilis prakiraan cuaca 3 Agustus 2025, peringatkan cuaca ekstrem, hujan lebat di Jawa, Sulawesi, dan gelombang tinggi di Samudera Hindia. Cek detailnya!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca, periode Sabtu 2 Agustus 2025.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi disertai kilat/petir serta angin kencang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved