Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
WAKIL Presiden RI terpilih Ma'ruf Amin meminta para santri untuk rajin belajar dan tidak khawatir akan masa depan. Sekarang terbuka bagi para santri untuk menjadi apa saja, mulai pengusaha, kepala daerah, hingga pimpinan nasional.
"Kita sudah banyak melihat santri yang menjadi pengusaha yang berhasil. Santri yang menjadi kepala daerah juga ada, seperti Wakil Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sekarang saya menjadi Wakil Presiden RI terpilih, sebelumnya bahkan Gus Dur menjadi presiden," kata Amin saat bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Mariani Soemarno, meresmikan Gedung Madrasah Pondok Pesantren Al Nawawi Tanara di Serang, Banten, kemarin.
Gedung bertingkat tiga yang dibangun di atas tanah seluas 1.200 meter persegi itu merupakan kontribusi tiga BUMN, yaitu PT Wijaya Karya, PT Pertamina, dan Bank Mandiri.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Nawawi Tanara itu mengatakan, gedung sumbangan BUMN tersebut harus dimanfaatkan para santri untuk semakin tekun menimba ilmu. Tidak perlu terlalu dipikirkan dulu kelak menjadi apa, tetapi terlebih dahulu rajin menimba ilmu.
Amin yang juga dikenal sebagai tokoh ekonomi syariah ingin menjadikan pondok pesantren yang dipimpinnya mendalami ilmu fikih keuangan syariah. Ia memimpikan dari tempat pendidikan tersebut akan muncul ahli-ahli ekonomi syariah di bidang keuangan, perbankan, dan pasar modal.
Wakil Presiden RI terpilih itu menjelaskan, dari Tanara pernah lahir seorang ulama besar, yakni Syekh Muhammad Nawawi. Syekh Nawawi bukan hanya menjadi guru bagi tokoh Islam Indonesia, seperti KH Hasyim Asyari dan KH Achmad Dahlan, melainkan juga menjadi rujukan ilmu agama Islam dunia.
"Nama pesantren ini merujuk kepada nama beliau. Peresmian gedung madrasah ini lebih berarti karena bertepatan dengan 126 tahun haul Syekh Nawawi yang wafat pada 1894 di Mekah," ujar Amin.
Menteri Rini menjelaskan, sumbangan pembangunan gedung madrasah merupakan bagian dari tanggung jawab BUMN untuk berbakti kepada negeri. Semua ini bisa dilakukan karena para direksi membuat BUMNlebih profesional dan menguntungkan.
"Tahun lalu, alhamdulillah keuntungan BUMN lebih dari Rp200 triliun. Insya Allah BUMN bisa terus memberi manfaat yang lebih berarti kepada negeri," ujar Rini. (Tom/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved