Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
JEMAAH haji Indonesia akan diberangkatkan ke Tanah Suci secara bertahap mulai 6 Juli mendatang. Pemerintah telah menyiapkan sejumlah inovasi untuk meningkatkan pelayanan bagi para jemaah.
“Apa yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) pada dasarnya untuk kenyamanan, keamanan, dan kemudahan bagi jemaah,” ujar Direktur Bina Haji Kemenag, Khoirizi H Dasir, kemarin.
Sejumlah inovasi itu antara lain fast track (jalur cepat) imigrasi yang diberlakukan untuk seluruh jemaah di semua embarkasi, penomoran tenda di Arafah dan Mina, sinkronisasi regu/rombongan dengan transportasi udara, penggunaan AC di tenda-tenda jemaah di Arafah, kloter berbasis embarkasi, menu makan bercita rasa daerah, manajemen manasik, petugas badal, dan safari wukuf bagi jemaah sakit.
Selain itu, ada optimalisasi para petugas saat Armina (prosesi haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina), pelaporan dan monitoring jemaah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. “Pemerintah memang berkewajiban memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jemaah haji sesuai dengan UU Nomor 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji,” imbuh Khoirizi.
Sebelumnya, dalam pembekalan petugas Media Center Haji (MCH) 1440H/2019M di Kantor Kemenag Jakarta, kemarin, Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan menyebutkan bahwa Kemenag menyediakan informasi haji terkini termasuk seluk-beluk penyelenggaraan haji melalui MCH bagi kepentingan jemaah. “MCH ini signifikan karena menjadi sarana bagi jemaah haji dan publik untuk memperoleh informasi haji terkini dan seluk-beluk penyelenggaraan ibadah haji,” katanya.
Pemberitaan yang dihasilkan petugas MCH dapat diakses melalui sejumlah media nasional maupun website resmi Kemenag, www.kemenag.go.id. “Survei Kemenag, selalu saja berita haji mendapat minat tinggi dari masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, Kemenag berupaya membekali para petugas MCH pada musim haji tahun ini agar mampu melaporkan pemberitaan haji yang lebih variatif dari sisi konten maupun bentuk.
Bidang kesehatan
Sementara itu, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan dua Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekah dan Madinah. KKHI Madinah berkapasitas 80 tempat tidur, sedangkan KKHI Mekah memiliki kapasitas 300 tempat tidur rawat inap.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka mengatakan KKHI dilengkapi dengan sarana prasarana pendukung, seperti ambulans, laboratorium, dan obat-obatan.
“Tahun ini pemerintah menyiapkan sekitar 79 ton obat-obatan. Jumlah ini meningkat sembilan ton ketimbang 2018,” ujar Eka, kemarin.
Ia menambahkan, terkait dengan tambahan kuota jemaah haji sebanyak 10 ribu orang, pemerintah menambah Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 66 tenaga kesehatan, terdiri atas 22 orang dokter dan 44 perawat. “Mereka akan melayani 22 kloter tambahan.” (Ind/Ant/H-2)
Universitas Yarsi siap untuk berkolaborasi memberikan edukasi kesehatan calon jamaah haji jika dilibatkan oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
Sejumlah hal krusial seperti akomodasi, transportasi udara, dan pelunasan biaya haji sudah mulai disiapkan sejak Agustus hingga September.
AMPHURI juga mendorong DPR dalam pembahasan RUU perubahan UU tersebut agar memperhatikan keberlangsungan usaha PPIU dan PIHK.
Tugas utama KBIHU bukan mengurus layanan teknis seperti hotel, katering, atau transportasi, melainkan fokus pada aspek substansial ibadah.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Dalam kesempatan tersebut, Benny juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun ini,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved