Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Layanan Haji Tahun ini Lebih Inovatif

Sitria Hamid
25/6/2019 05:45
Layanan Haji Tahun ini Lebih Inovatif
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Khoirizi H Dasir menyampaikan arahan.(MI/ADE ALAWI )

JEMAAH haji Indonesia akan diberangkatkan ke Tanah Suci secara bertahap mulai 6 Juli mendatang. Pemerintah telah menyiapkan sejumlah inovasi untuk meningkatkan pelayanan bagi para jemaah.

“Apa yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) pada dasarnya untuk kenyamanan, keamanan, dan kemudahan bagi jemaah,” ujar Direktur Bina Haji Kemenag, Khoirizi H Dasir, kemarin.

Sejumlah inovasi itu antara lain fast track (jalur cepat) imigrasi yang diberlakukan untuk seluruh jemaah di semua embarkasi, penomoran tenda di Arafah dan Mina, sinkronisasi regu/rombongan dengan transportasi udara, penggunaan AC di tenda-tenda jemaah di Arafah, kloter berbasis embarkasi, menu makan bercita rasa daerah, manajemen manasik, petugas badal, dan safari wukuf bagi jemaah sakit.

Selain itu, ada optimalisasi para petugas saat Armina (prosesi haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina), pelaporan dan monitoring jemaah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. “Pemerintah memang berkewajiban memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jemaah haji sesuai dengan UU Nomor 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji,” imbuh Khoirizi.  

Sebelumnya, dalam pembekal­an petugas Media Center Haji (MCH) 1440H/2019M di Kantor Kemenag Jakarta, kemarin, Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan menyebutkan bahwa Kemenag menyediakan informasi haji terkini termasuk seluk-beluk penyelenggaraan haji melalui MCH bagi kepentingan jemaah. “MCH ini signifikan karena menjadi sarana bagi jemaah haji dan publik untuk memperoleh informasi haji terkini dan seluk-beluk penyelenggaraan ibadah haji,” katanya.

Pemberitaan yang dihasilkan petugas MCH dapat diakses melalui sejumlah media nasional maupun website resmi Kemenag, www.kemenag.go.id. “Survei Kemenag, selalu saja berita haji mendapat minat tinggi dari masyarakat,” katanya.

Oleh karena itu, Kemenag ber­upaya membekali para petugas MCH pada musim haji tahun ini agar mampu melaporkan pemberitaan haji yang lebih variatif dari sisi konten maupun bentuk.

Bidang kesehatan

Sementara itu, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan dua Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekah dan Madinah. KKHI Madinah berkapasitas 80 tempat tidur, sedangkan KKHI Mekah memiliki kapasitas 300 tempat tidur rawat inap.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka mengatakan KKHI dilengkapi dengan sarana prasarana pendukung, seperti ambulans, la­boratorium, dan obat-obatan.

“Tahun ini pemerintah menyiapkan sekitar 79 ton obat-obatan. Jumlah ini meningkat sembilan ton ketimbang 2018,” ujar Eka, kemarin.

Ia menambahkan, terkait dengan tambahan kuota jemaah haji sebanyak 10 ribu orang, pemerintah menambah Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 66 tenaga kesehatan, terdiri atas 22 orang dokter dan 44 perawat. “Mereka akan melayani 22 kloter tambahan.” (Ind/Ant/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya