Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SETIAP anak Indonesia, termasuk penderita down syndrome memiliki kesempatan yang sama untuk bermain, berkreasi, dan berkarya.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum Yayasan Citra Kartini Indonesia (CIRI) Ayu Rosan di sela acara pelatihan motorik bagi anak-anak penderita down syndrome, yang diselenggarakan CIRI Centennial di Rumah Ceria Down Syndrome, Pejaten Barat, Jakarta, pada Sabtu (22/6).
“Kami mengajarkan kepada anak-anak down syndrome cara membuat ikat celup yang ramah lingkungan. Ini adalah proyek pertama CIRI Centennial dan hasil dari pelatihan ini akan ditindaklanjuti untuk program selanjutnya,” jelas Ayu.
Ayu mengatakan, pada pelatihan yang berlangsung selama satu hari itu, anak-anak down syndrome mendapat dukungan dari anggota CIRI Centennial tentang cara pembuatan ikat celup ramah lingkungan.
Baca juga : CIRI Rayakan Keberagaman Lewat Budaya, Seni, dan Tradisi
“Nantinya ikat celup yang dihasilkan dapat dijadikan syal dan aksesoris lainnya,” kata Ayu.
Sementara itu, Ketua CIRI Centennial Raisya Roeslani mengaku bangga dapat bermain sambil berbagi pengetahuan dengan teman-temannya, penderita down syndrome yang bernaung di bawah Yayasan Wimar Asih.
“Teman-teman penderita down syndrome juga mempunyai hak sama seperti kita untuk bermain, berbagi pengalaman, dan berkreasi. Saya sangat bersyukur dapat membuat ikat celup menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan. Melalui pelatihan ini, teman-teman dapat melatih motorik mereka,” kata Raisya.
Menurut Raisya, CIRI Centennial sejak didirikan tahun lalu, melakukan aktivitas sosial dan pelestarian lingkungan. Tahun lalu, CIRI Centennial melakukan penanaman sebanyak 500 pohon di sejumlah daerah.
“Pewarna yang kami gunakan berasal dari pohon-pohon yang ditanam. Saat ini, kami melakukan kegiatan sosial sambil belajar secara akademis. Masih banyak hal lainnya yang kami akan lakukan. Ini adalah PR yang harus diselesaikan,” katanya. (RO/OL-7)
Bantuan kebutuhan nutrisi tersebut antara lain susu, buah-buahan, makanan sehat, serta kebutuhan alat tulis.
Foco Band, grup musik yang seluruh anggotanya merupakan anak-anak berkebutuhan khusus, meramaikan peringatan Hari Anak Nasional 2025 dengan penampilan istimewa.
FOCO Band, sebuah grup musik luar biasa yang seluruh anggotanya adalah anak-anak berkebutuhan khusus.
Ajang ini momentum penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan serta memberikan dukungan nyata kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
Melalui pelatihan ini, para siswa diajak untuk mengenal dasar-dasar fotografi produk khususnya makanan dengan memaksimalkan fitur yang ada di smartphone.
Mendikdasmen mengutarakan Hardiknas menjadi momentum penting meningkatkan kolaborasi guna mewujudkan manusia yang berkarakter.
Down syndrome bisa diketahui sejak awal kehamilan tepatnya mulai usia kandungan 10 minggu, dengan melakukan pemeriksaan NIPT.
Faktor seperti usia orang tua, defisiensi nutrisi, folat, dan kelainan pada metabolisme B12 diduga bisa menjadi penyebab down syndrome.
NIPT atau Non-Invasive Prenatal Testing adalah tes skrining yang dapat dilakukan sejak usia kehamilan 10 minggu untuk mendeteksi kelainan kromosom pada janin, seperti Down syndrome
“Orang yang kawin di atas 30 tahun memiliki risiko anak yang mengalami down syndrome 1:950. Dan setiap penambahan lima tahun, akan mengalami peningkatan tiga kali lipat,”
Kurangnya nutrisi seperti vitamin D, asam folat, vitamin A, selenium dan zinc, mengakibatkan bayi yang dikandung mengalami kelainan pembentukan jantung.
Dalam acara ini, anak-anak down syndrome diundang untuk menunjukkan karya seni mereka. Hasil karya seni berupa lukisan mereka dipamerkan dalam Commweek 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved