Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
SETARA Institute baru-baru merilis hasil riset bertajuk Wacana dan Gerakan Keagamaan di Kalangan Mahasiswa di 10 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hasilnya, 10 PTN tersebut menjadi tempat tumbuhnya kelompok Islam eksklusif transnasional yang berpotensi berkembang ke arah radikalisme.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia (FRI) Asep Saefuddin mengatakan kelompok-kelompok yang eksklusif di kampus sebaiknya mulai ditangani secara bijak oleh pimpinan perguruan tinggi. Caranya, melalui pendekatan dialog.
"Secara umum saya mengharapkan para mahasiswa sebaiknya memahami dan menghormati adanya keberagaman baik eksternal ataupun internal agama. Kewajiban menjalankan ajaran agama yang dijalankan juga juga harus menghormati koridor bernegara," kata Asep dihubungi Media Indonesia, Senin (3/6).
Baca juga : Kampus Harus Kembangkan Nilai Moderat dan Kebangsaan
Kesepuluh kampus tersebut ialah Institut Pertanian Bogor, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, dan Universitas Mataram.
Asep menyakini hasil riset tersebut bukan cerminan utuh yang menggambarkan kondisi mayoritas di perguruan tinggi tersebut. Ia percaya sebagian besar civitas kampus masih banyak yang mengembangkan nilai toleransi dan kebangsaan.
Meski begitu, ia mengakui kecenderungan adanya kelompok eksklusif memang bisa terjadi di perguruan tinggi. Salah satu penyebabnya, ialah terjadinya polarisasi pandangan yang mengesankan seolah-olah ada pihak yang memusuhi Islam.
"Saya pikir pandangan seperti itu tidak perlu tumbuh di kalangan mahasiswa. Tentu pembinaan, pembukaan wawasan, dan keterbukaan perlu dibangun, termasuk dialog terbuka dengan ulama yang paham tentang Islam moderat," ujarnya. (OL-8)
Binus University meluncurkan program Beasiswa Binus untuk Nusantara untuk Tahun Akademik 2026/2027.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved