Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Berhaji Tidak Perlu Menunggu Usia Tua

Eni Kartinah
23/5/2019 15:30
 Berhaji Tidak Perlu Menunggu Usia Tua
Generasi Millenial bisa berhaji atau berumrah tanpa harus menunggu lama.(Mi/Eni Kartinah )

MENUNAIKAN ibadah haji tidak harus menunggu usia tua. Generasi millenial pun bisa menyempurnakan rukun Islam ini. Salah satunya adalah rencana pembiayaan ibadah haji atau umrah dengan baik. Dalam diskusi tentang investasi pembiayaan haji di Jakarta, Kamis (23/5), Manager Angkat Koper, Muhammad Dzulfahmi yang berkiprah  di bisnis travel haji dan umrah mengatakan daftar tunggu haji di Indonesia sangat lama karena banyaknya peserta haji masih dalam antrian.

Lama antrian berbeda-beda, mulai dari 16 hingga 23 tahun untuk ONH Regular. Sedangkan untuk ONH Plus, daftar tunggu menunggu 6-9 tahun. 

"Biaya yang dibutuhkan untuk umrah dimulai dari harga Rp23,5 juta, sedangkan perjalanan haji dimulai dengan harga Rp45 juta. Ini sudah mengakomodir transportasi, akomodasi, makanana dan kebutuhan pokok beribadah," kata Dzulfahmi. 

Namun ada kebutuhan tak terduga yang perlu diperhatikan juga baik dalam persiapan maupun ketika sudah berada di Tanah Suci, seperti kenaikan kurs dollar, pulsa, kelebihan bagasi, belanja berlebih, suntik meningitis, sampai baju yang digunakan untuk menyesuaikan dengan cuaca di Tanah Suci. 

"Komponen biaya yang tidak terlihat ini justru terkadang lebih besar daripada pembiayaan untuk kebutuhan utama ketika ibadah," tambahnya. 

Menanggapi pemaparan Dzulfahmi, Chief Marketing Officer Narada Asset Management,  N. Anie Puspitasari menjelaskan usia muda bisa pergi haji apabila mereka bisa mengelola pembiayaan haji. 

"Mengingat waktu tunggu yang sangat lama, maka sebaiknya mulai menyiapkan biaya awal ini dari sekarang. Agar ketika sampai di waktu keberangkatan, kita masih bisa beribadah dalam keadaan sehat dan mampu mengikuti semua kegiatan ibadah di Tanah Suci," kata Anie. 

Lebih lanjut Anie mengatakan biaya awal sering tidak direncanakan. Oleh sebab itu calon haji ini harus bisa mengelola keuangan dengan menabung atau investasi. Kedua, perhatikan pos-pos pengeluaran yang tidak penting sebaiknya dihindari. 

baca juga: Kemenkes Wajibkan Kesehatan Pengemudi Bus Mudik Diperiksa

"Ketiga memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko, jangka waktu, dan kemampuan finansial. Salah satu produk yang memberikan manfaat relatif lebih besar dibandingkan jenis investasi lainnya seperti menabung adalah berinvestasi di Reksadana. Investasi reksadana dikelola oleh manajer investasi dan bisa dimulai dengan nominal yang sangat terjangkau mulai dari Rp100.000 dengan tingkat return relatif lebih tinggi berkisar antara 10%-20% untuk reksadana saham," tambahnya.

Ia menambahkan saat ini telah ada Reksadana Syariah yang sudah disetujui oleh OJK, sebagai investasi alternatif untuk generasi milenial yang ingin berhaji atau umrah di usia muda. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya