Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Pemerintah Antisipasi Merebaknya Penyakit Cacar Monyet

Indriyani Astuti
13/5/2019 12:59
Pemerintah Antisipasi Merebaknya Penyakit Cacar Monyet
Pasien yang terkena virus cacar monyet.(CDC Public Health Image Library)

DIREKTUR Jenderal Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, mengatakan antisipasi di pintu masuk Indonesia sudah dilakukan menyusul merebaknya laporan penyakit cacar monyet (monkeypox) di Singapura. Selain itu, surat edaran untuk kantor kesehatan pelabulan dan daerah juga sudah dikeluarkan.

"Notifikasi dari negera lain dimaksimalkan,"ujar Anung ketika dihubungi Media Indonesia, pada Senin (12/5).

Baca juga: Batam Siaga Antisipasi Penularan Cacar Monyet

Pemeriksaan kesehatan seperti pengukuran suhu tubuh, terang Anung, dilakukan untuk antisipasi. Warga negara Indonesia dan asing yang baru memasuki wilayah Indonesia akan dipindai. Bila diketahui suhunya tinggi, melebihi batas normal, akan langsung dievakuasi untuk penanganan lebih lanjut.    

Anung menjelaskan, monkeypox (cacar monyet) adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus. Penularan pada manusia terjadi karena kontak dengan monyet, tikus Gambia dan tupai, atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi.

"Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus). Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang," terang Anung.

Adapun wilayah terjangkit monkeypox secara global yaitu Afrika Tengah dan Barat (Republik Democratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan). Sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia. (OL-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya