Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Terapi DPP4i Aman Untuk Pasien Diabetes Saat Berpuasa

Eni Kartinah
30/4/2019 11:02
Terapi DPP4i Aman Untuk Pasien Diabetes Saat Berpuasa
Pasien diabetes tipe 2 tetap bisa berpuasa dengan menjalani terapi DPP4i.(MI/Susanto)


PASIEN pengidap diabetes melitus tipe 2 (DMT2) rentan terhadap risiko hipoglikemia saat berpuasa. Umumnya para pasien diabetes tidak bisa menuntaskan puasa sebulan penuh karena risiko hipoglikemia.  Hipoglikemia adalah kondisi kadar gula dalam darah yang berada di bawah kadar normal, yaitu kurang dari 70mg/dL.

Oleh karena itu, penting bagi pasen DMT2 untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi manajemen puasa yang tepat sehingga dapat mengontrol kadar gula darah dan mencegah hipoglikemia.

Ketua Departemen Endokrinologi dan Diabetes, RS Angkatan Bersenjata Al Hada Saudi Arabia, Prof. Dr. Saud N. M. Al-Sifri saat menjadi pembicara
Management of Diabetes During Ramadhan Fasting yang diikuti oleh lebih dari 500 tenaga ahli kesehatan dari 7 kota besar di Indonesia, di Jakarta, Selasa (30/4), membenarkan bahwa berpuasa sangat erat dengan meningkatnya angka risiko hipoglikimea pada pasien diabetes.

"Maka sangat penting pemilihan terapi terhadap kondisi pasien diabetes. Pemantauan gula darah rutin, dan anjuran penanganan diabetes," ujar Saud.

Agar pasien diabetes agar bisa tetap berpuasa, Saud memperkenalkan terapi DPP4i, sebuah terapi baru untuk menggantikan obat diabetes yang selama ini sudah diresepkan dan dipakai pasien dibetes tipe 2 di seluruh dunia.

"Penggunaan kelas terapi DPP4i menunjukan risiko rendah terjadinya hipoglikemia bagi pasien diabetes yang berpuasa selama Ramadan. Oleh karenanya menjadi kelas terapi yang baik dan aman untuk pasien diabetes tipe 2," ujarnya.

baca juga: Puasa dan Risiko Penyakit Degenerasi

Terapi DPP4i atau inhibitor dipeptidyl peptidase 4 adalah terapi untuk mengurangi kadar glukagon dan glukosa darah. Menurut Saud, mekanisme terapi ini untuk meningkatkan kadar incretin yang menghambat peleasan glukagon. "Pada gilirannya meningkatkan sekresi insulin, mengurangi pengosongan lambung dan mengurangi kadar glukosa darah," jelasnya.

dr Dicky Levenus Tahapary dari PB Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) menambahkan saat berpuasa selain terjadi perubahan waktu makan juga jenis makanan.

"Untuk pasien DMT2 tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman dalam waktu cukup lama. Maka diperlukan beberapa perubahan dalam terapi diabetes, agar kadar gula dalam darah tidak turun drastis atau naik terlalu tinggi," ujar Dicky.

Diakuinya hipoglikemia kerap dijumpai pada pasien diabetes saat menjalani puasa. "Sebaiknya pasien diabetes berkonsultasi ke dokter sekitar dua sampai tiga bulan sebelum puasa," tambahnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik