Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEBANYAK 50 orgasisasi independen dan komunitas akan kembali menggelar Womens March pada 27 April mendatang di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya. Gerakan perempuan sedunia tersebut akan membunyikan beberapa isu krusial dan mendesak untuk segera ditindaklanjuti.
"Womens March kali ini yang ketiga setelah dua tahun lalu juga digelar. Kali ini kami tetap menyuarakan 10 tuntutan seperti mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan isu lainnya," ujar Juru Bicara Womens March 2019, Restuviani, dalam temu wartawan, di Jakarta, Kamis (25/4).
Baca juga: Perda Kantong Plastik Digugat, Ini Tanggapan KLHK
Dalam acara ini, banyak individu maupun komunitas yang terlibat dan menyuarakan isu perempuan yang selama ini diperjuangkan. Hal ini tertuang dalam tuntutan yang dirancang bersama dengan berbagai komunitas dan organisasi.
"Dalam tuntutan itu juga ada yang mendesak untuk mengusut tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap perempuan serta hukum yang berbasis berkeadilan gender," imbuhnya.
Acara yang mengusung tema Berani Bersuara ini akan digelar di depan Hotel Sari Pacific Jakarta Pusat dan dilaksanakan di 24 kota lain.
"Tahun ini acara dilaksanakan dekat dengan Hari Kartini, sembari memaknai hari perempuan. Biasanya hari kartini lekat dengan kebaya tapi kita coba maknai itu tidak sebatas kebaya tapi lebih dari itu," tegasnya.
Dia menuturkan Womens March tidak hanya sebatas perayaan, namun menjadi media edukasi bagi semua masyarakat untuk dapat mengetahui berbagai isu perempuan. Selanjutnya, sambung dia, harapannya untuk bisa hidup dalam perbedaan dengan keseimbangan antara perempuan dan pria serta berkeadilan tidak lagi sekadar menjadi mimpi. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved