Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
DI mata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April ialah momen merefleksikan upaya kaum perempuan dalam memperjuangkan keadilan.
Menurut politikus Partai NasDem itu, kaum perempuan saat ini mengalami kemajuan pesat berkiprah di berbagai bidang. Pada bidang politik dan pemerintahan, hal itu menonjol dengan banyaknya menteri perempuan yang saat ini aktif di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla.
Sosok yang sudah bergelut di pemerintahan selama puluhan tahun itu juga menilai, pintu lebar yang terbuka bagi perempuan untuk berkiprah saat ini perlu diiringi dengan kualitas mumpuni. Itu agar kaum perempuan bisa lebih menonjol berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Berikut petikan wawancara Media Indonesia Dhika Kusuma Winata dengan Menteri LHK Siti Nurbaya.
Bagaimana Anda memaknai Hari Kartini dan apa yang bisa dipetik dari perjuangannya?
Nilai-nilai perjuangan Kartini bisa dimaknai sebagai semangat untuk memperoleh keadilan bagi kaum perempuan atas hak-hak perempuan sebagai manusia di berbagai bidang. Itu sudah tercantum di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28.
Bagaimana Anda melihat kiprah perempuan Indonesia dalam politik dan pemerintahan?
Bisa kita rasakan kemajuan sangat pesat terjadi pada pemerintahan dan politik kita 15-20 tahun terakhir ini. Saya kira sangat nyata, misalnya dengan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden dan sekarang ada delapan menteri pada kabinet sekarang. Walaupun begitu, harusnya makin banyak tokoh politik perempuan yang bisa bermunculan. Tapi saya melihatnya masih sangat terbatas baik itu di DPR, DPD, maupun di CSO, dan akademisi. Masih sangat terbatas dalam arti kualitas karena belum banyak yang menonjol.
Kalau dalam kuantitas berbagai rambu aturan memberikan ruang, misalnya kuota 30% untuk caleg perempuan atau kuota dalam posisi-posisi jabatan publik. Itu sudah bisa kita rasakan sekarang. Kalau di daerah-daerah, cukup banyak kader politik perempuan yang jago menyerap aspirasi politik masyarakat. Hal itu misalnya terlihat ketika saya berdialog bersama kader eksekutif dan legislatif di Partai NasDem. Dalam kuantitas, sebetulnya ada kemajuan, tinggal kita dorong kualitasnya.
Sebagai menteri yang mengurusi bidang lingkungan dan kehutanan bagaimana Anda melihat peranan perempuan?
Perempuan Indonesia banyak yang menjadi pejuang keluarga seperti berladang di desa tepi atau di dalam hutan. Mereka hidup berdampingan dengan alam. Sekarang juga banyak langkah perempuan dalam bekerja mengurangi beban alam dari sampah atau dampak eksploitasi alam. Langkah-langkah perjuangan itu seperti pada kegiatan bank sampah, ekoriparian, mengurangi sampah rumah tangga, dan lain-lain.
Artinya, makin jelas interaksi tangan-tangan perempuan bersama alam, dan makin penting peran perempuan melestarikan alam untuk jaminan akses sumber daya alam bagi generasi masa depan. Perempuan menjadi penentu masa depan keselamatan alam, keselamatan bumi.
Apakah masih ada hambatan bagi perempuan Indonesia untuk maju dan berkarya?
Dengan segala rambu yang ada, ruang untuk keadilan peran bagi perempuan sudah terbuka lebar. Intinya memang harus ada keseimbangan antara kesempatan dan kemampuan.
Apa harapan Anda untuk perempuan Indonesia di masa datang?
Saya melihat perlunya kesadaran dan jeli untuk melihat ruang dan kesempatan yang ada. Khusus dalam politik dan pemerintahan yang sangat penting dimiliki, yaitu pemahaman tentang konstitusionalitas, hak-hak rakyat yang ditegaskan dalam UUD dan bagaimana prosedurnya yang harus ditempuh. (S-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved