Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ALERGI susu sapi yang menyerang anak dan balita kadang tidak disadari orangtua. Padahal, jika tidak segera ditangani, alergi itu akan mengganggu tumbuh kembang anak sebab susu yang kaya gizi merupakan salah satu asupan penting bagi anak.
Dokter konsultan alergi dan imunologi anak, dr Budi Setiabudiawan SpA(K), mengatakan, alergi susu sapi diakibatkan respons sistem kekebalan tubuh yang tidak normal terhadap protein susu sapi (whey dan kasein).
Budi menjelaskan, gejala umum yang sering muncul pada anak pengidap alergi susu sapi, yakni muncul bintik merah disertai gatal pada kulit. Gejala lainnya, yakni gangguan saluran napas, seperti asma, napas berbunyi (mengi), bersin-bersin, dan hidung tersumbat. "Gejala lain, yaitu diare dan muntah," kata Budi pada kampanye #BundaTanggapAlergi yang digelar SGM Eksplor Soya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Alergi, lanjut Budi, bisa disebabkan beberapa faktor, yakni riwayat alergi keluarga, kelahiran secara caesar, polusi udara, dan asap rokok.
Baca Juga : Natasha Rizky Pradita Tidak lagi Panik Hadapi Anak Sakit
"Apabila si kecil terindikasi alergi susu sapi dia tetap membutuhkan alternatif sumber protein lain. Anak yang berusia di bawah enam bulan diberi ASI, sedangkan di atas usia tersebut bisa diberikan susu yang mengandung formulasi khusus seperti susu sapi jenis terhidrolis ekstensif dan yang mengandung asam amino dengan bahan dasar kedelai," ujarnya.
Budi menambahkan, seiring bertambahnya usia anak, alergi susu sapi akan hilang atau disebut remisi. "Tapi bakat alerginya tetap ada," imbuhnya. (Sru/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved