Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Semangat Sembuh dari Rumah Singgah

Rosmery Sihombing
17/4/2019 09:20
Semangat Sembuh dari Rumah Singgah
Penderita Kanker(MI/ROSMERY SIHOMBING)

SEORANG anak, Muhamad Figo, tampak riang berjalan ke sana kemari. Bocah berusia 2 tahun 2 bulan itu lalu kembali ke pelukan ayahnya sambil tertawa.

"Baru seminggu ini bisa jalan. Sebelumnya lumpuh karena terkena kanker darah (leukimia)," ujar sang ayah, Syatifudin, 27, yang sudah lima bulan tinggal di rumah singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), di Jl Percetakan Negara XI, Jakarta Pusat, Senin (15/4).

Figo merupakan bagian dari 38 anak yang tinggal di rumah singgah YKAKI. Selain anak balita, ada juga Vita, 10, dari Bengkulu yang baru datang dan Ervan, 16, penderita maligna non hodkin (LMNH) dari Pontianak, Kalimantan Barat.

"Vita itu diantar Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bengkulu karena tidak ada yang mengurus. Ibunya sudah meninggal, kakaknya arus bekerja untuk membayar utang, dan bapaknya kurang peduli, sedangkan Ervan, bapaknya pulang karena harus bertani untuk menghidupi keluarganya," ujar duta YKAKI, Retno Palupi A Noya.

Siang itu 38 anak penghuni rumah YKAKI dan para orangtua berkumpul menggelar acara. Ada pertunjukan tari modern, bernyanyi, dan sulap yang dibawakan anak-anak tersebut. Para anak penderita kanker dari berbagai daerah itu menunjukkan aksi mereka di hadapan Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi, Irwan Hidayat, dan rombongan yang mendonasikan Rp350 juta ke YKAKI.

Fasilitas gratis

Upaya membantu menanggulangi kanker anak di Indonesia tidak selalu dengan obat-obatan. Bisa juga melalui informasi tepat guna mengenai deteksi dini, menyediakan sarana akomodasi/rumah singgah, pendidikan bagi anak-anak yang sedang dalam perawatan di rumah sakit, juga advokasi atau pendampingan.

Salah satu yang dilakukan YKAKI dalam mendukung anak-anak penderita kanker mencapai kesembuhan ialah lewat rumah singgah. Menurut Ketua YKAKI Ira Soelistyo, rumah singgah tersebut berdiri sejak 2006. Idenya berawal saat Ira membawa anaknya yang terkena kanker berobat ke Belanda. Di sana ia tinggal di rumah singgah McDonald.

Saat ini sudah ada tujuh cabang Rumah Singgah YKAKI, yakni di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Manado, Makassar, Semarang, dan Pekanbaru. Semua pembiayaan operasional cabang tersebut ditanggung YKAKI.

Lebih lanjut, Ira yang didampingi pendiri YKAKI lainnya Aniza Alatas, mengatakan dipilihnya lokasi Jl Percetakan Negara supaya dekat dengan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), sehingga anak penderita kanker tidak terlalu jauh untuk berobat. Di Jakarta YKAKI bekerjasama dengan RS Fatmawati, Dharmais, dan RS Harapan Kita.

Baca Juga : Irwan Hidayat Peduli Kanker

Ira mengaku bersyukur dengan bertambahnya donasi dari Irwan Hidayat. Sebabnya, YKAKI harus membiayai mulai dari makan, vitamin, susu, buku-buku sekolah, alat mandi, bahkan obat-obatan. "Kadang ada obat yang harus cepat diberikan, sementara kalau menunggu BPJS agak antre," jelasnya.

Aniza menambahkan, pembiayaan yang cukup besar juga dikeluarkan untuk pendidikan. YKAKI menyediakan program Sekolahku untuk anak-anak itu.

Untuk menjadi penghuni rumah singgah YKAKI tidaklah sulit yakni, peserta BPJS rujukan kelas 3. "Daya tampung rumah kami 50 anak. Tempat tidur didesain cukup untuk ibu atau bapak dan anaknya. Semua di sini gratis," tambahnya.

Sementara itu, Irwan Hidayat mengatakan kehadiran pihaknya ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak penderita kanker. "Kami datang menghibur anak-anak sehingga setidaknya mereka tidak merasa kesepian. Bantuan yang diberikan adalah uang tunai yang akan dimanfaatkan untuk membangun rumah singgah," ujarnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya