Generasi Muda Harus Paham Nilai Kebangsaan dan Nasionalisme

Antara
11/4/2019 08:25
Generasi Muda Harus Paham Nilai Kebangsaan dan Nasionalisme
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Pol Suhardi Alius pada saat memberikan pembekalan di acara(Ist)

PESATNYA perkembangan teknologi yang terjadi saat ini membuat generasi muda Indonesia menjadi asing dan seolah tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Interaksi sosial yang sebelumnya terjadi secara tatap muka, kini telah berubah ke arah digital.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius pada saat memberikan pembekalan di acara 'Ceramah Kebangsaan dan Nasionalisme bagi Generasi Muda Lembaga Administrasi Negara (LAN), di Jakarta, Rabu (10/4) petang.

"Ini penyebabnya (sambil memegang smartphone). Ini tentunya membuat lingkungan sekitar yang sebelumnya dekat menjadi jauh, sementara yang jauh menjadi dekat karena adanya kemajuan teknologi itu. Interaksi sosial dengan lingkungan sekitar sudah berkurang jauh. Sudah berubah semua sekarang ini," ujar Suhardi.

Lebih lanjut, mantan Kabareskrim Polri ini meminta kepada para peserta yang hadir agar para generasi muda untuk selalu memahami dinamika dan perubahan-perubahan yang terjadi agar nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme tidak luntur.

"Untuk itulah, diperlukan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan dan rasa nasionalisme kepada Anda-Anda semua, agar adik-adik ini tidak melupakan identitas bangsa dan sejarah bangsa kita ini, supaya nasionalisme kita tidak tergerus dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat," ujarnya.


Baca juga: UTBK Gelombang Pertama Diikuti 698 Ribu Peserta


Suhardi mengatakan bahwa dirinya perlu memberikan pembekalan tersebut agar pegawai muda LAN ini bisa mengenal betul setiap dinamika perubahan-perubahan globalisasi yang ada di lingkungan.

"Ini tentunya agar adik-adik semuanya ini bisa memiliki daya tahan dalam mengahadapi dinamika perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Karena ke depan nanti permasalah aktual akan banyak dihadapi Anda-Anda semua. Kalau Anda tidak memiliki bekal atau tidak memiliki jati diri untuk membentengi itu semua tentunya nasionalisme Anda bisa tergerus. Ingat 20-30 tahun lagi Anda semua yang akan berdiri di depan sini dan memimpin bangsa ini," ujar Kepala BNPT.

Usai memberikan pembekalan tentang resonansi kebangsaan, Suhardi juga memberikan pembekalan tentang 'Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahannya' terhadap penyebaran paham tersebut di lingkungan sekitar.

Ia juga menyampaikan mengenai program yang telah dijalankan BNPT dengan menggunakan metode soft approach dalam menangani para mantan pelaku terorisme.

Yang mana pola tersebut telah mendapatkan banyak apresiasi dari dunia. Bahkan  dalam bekerja, Suhardi menyampaikan bahwa apa yang dikerjakannya tidak hanya menggunakan akal dan logika, tetapi juga dengan hati.

Usai memberikan pembekalan mantan Kepala Divisi Humas Polri ini mengatakan bahwa dirinya diundang pihak LAN untuk memberikan pembekalan tersebut kepada para pegawai muda/Aparatur Sipil Negara (ASN) LAN angkatan 2017 dan 2018 yang baru dilantik sebagai calon pimpinan di masa ini memiliki bekal yang utuh dalam mengadapi permasalahan bangsa

Sejalan dengan hal itu, Sekretaris Utama LAN RI, Sri Hadiati, berharap paparan yang diberikan Kepala BNPT kepada jajarannya tersebut dapat mengisi kekosongan pengetahuan tentang nilai-nilai nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan yang tidak didapatkan di bangku sekolah.

"Anak-anak muda butuh pencerahan tentang nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan, karena sekarang pelajaran itu di sekolah tidak ada, sedangkan mereka masih di umur-umur yang masih labil dan sangat mudah dipengaruhi," ujar Sri Hadiati.

Sementara itu, Staf Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan Manajerial LAN, Putra Budi Darmawan, mengapresiasi adanya kegiatan pembekalan yang telah diberikan Kepala BNPT tersebut karena dapat menambah pemahaman tentang kondisi yang sedang terjadi saat ini, khususnya bagi generasi muda. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya