Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
WAKIL Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin menerima pengurus Indonesia Islamic Youth Economi Forum (Isyef), Rabu (10/4) pagi.
Dalam pertemuan itu, Ketua Isyef, Muhammad Atras Mafazi, menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan saat Ramadan mendatang dengan mengadakan Isyef 2.0, di antaranya Khatam Fest yang di 16 masjid yang berada di ibu kota provinsi.
Waketum DMI pun menyambut baik rencana yang akan digelar Isyef di bulan suci tersebut.
"Saya selalu akan mendukung kegiatan yang menjadi inisiatif dari Isyef tentu dengan yang dilandasi oleh niat yang baik. Sekecil apapun pikiran dan kontribusi yang ada akan berdampak sangat luas dan menjadi inspirasi banyak orang. Saya akan hadir di beberapa daerah nanti," ujar Syafruddin.
Ia berpesan agar rangkaian kegiatan ini juga dapat mendukung program wisata religi berbasis masjid. Sebab, Indonesia memiliki banyak sekali masjid bernilai sejarah tinggi.
"Kegiatan ini bisa diadakan di masjid-masjid bersejarah sehingga dapat mempromosikan wisata religi berbasis masjid.
Kita banyak memiliki masjid bagus dan bersejarah seperti Al Markaz di Sulawesi Selatan, Masjid Imam Lapeo di Sulawesi Barat, masjid di Cirebon, dan masih banyak lagi," kata Syafruddin.
Wisata religi berbasis masjid merupakan salah satu program unggulan DMI. Banyak negara yang telah menjadikan wisata religi berbasis masjid sebagai andalan utama pariwisata.
Baca juga: Zona Kebaikan Air, Wahana Edukatif Anak
Tidak sedikit pendapatan untuk negara yang dihasilkan dari wisata religi ini. Syafruddin mencontohkan kesuksesan Grand Mosque di Uni Emirat Arab yang dikunjungi tidak kurang dari 10 ribu wisatawan setiap harinya.
"Bayangkan berbagai masyarakat dunia dari berbagai agama mendatangi Grand Mosque, untuk mengangumi keindahan masjid dan artefak yang ada di sana.
Indahnya lagi, para wisatawan itu mau mengenakan busana Islami seperti kerudung dan melepas alas kaki. Kalian harus juga bisa untuk mengelola dan mengembangkan wisata masjid ini," jelasnya.
Syafruddin yang juga menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi meminta agar pengurus Isyef melibatkan organisasi pemuda Islam dan remaja masjid saat melaksanakan kegiatan tersebut.
"Kemarin DMI telah berhasil menyatukan berbagai organisasi kepemudaan dan remaja Islam untuk mengembangkan ekonomi umat. Kegiatan ini juga dapat melibatkan elemen pemuda Islam yang ada," ucapnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved