Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
TERAPI larotrectinib menjadi peluang baru pengobatan kanker, khususnya pada kanker yang memiliki fusi Tropomyosin Receptor Kinase (TRK).
Pada penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Bayer Pharmaceutical, pada 109 pasien kanker dengan fusi TRK terdapat 17% yang merespons positif penuh dan sembuh dari kanker setelah mendapat terapi ini.
Baca juga: Orang Utan Hope Mulai Stabil
Head of Medical Affairs Bayer Pharmaceutical Asia Pasific Chuan Kit Foo mengungkapkan syarat untuk menerapkan terapi ini ialah pasien harus menjalani tes genom terlebih dulu guna memeriksa mutasi gen serta mutasi sel kanker yang kemungkinan terjadi dalam tubuh pasien sehubungan dengan kanker yang diderita.
Tes genom akan memberikan gambaran mutasi tersebut. Sehingga dokter nantinya akan dapat memastikan dosis obat yang digunakan serta tindakan lanjutan yang dibutuhkan setelah terapi.
"Pasien sebaiknya memang dites genom terlebih dulu. Manfaat tes genom sangat besar bagi kesembuhan pasien," kata Foo saat menjadi pembicara di Bayer Asia Pacific Media Day di Hotel Four Season, Singapura, Selasa (26/3).
Tidak hanya untuk menerapkan terapi ini, Foo pun menyarankan bagi dokter agar merekomendasikan kepada pasien kanker untuk melakukan tes genom dengan jenis terapi apapun yang akan dilakukan nantinya. Hal itu pun dapat meningkatkan ketepatan jenis obat dan terapi yang diberikan dokter.
Gambaran yang diberikan hasil tes genom sangat detail dan akan membantu meningkatkan harapan hidup pasien.
"Karena sayangnya saat ini tidak semua dokter mengerti manfaat tes genom. Saat pasien kanker sudah mendapatkan diagonasnya dokter tidak segera memberikan rekomendasi untuk tes genom. Padahal semakin cepat tes semakin baik karena akan meningkatkan harapan hidup dan kemungkinan untuk sembuh," tegasnya.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved