Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
WAKIL Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin, mengingatkan peran strategis masjid sebagai simbol penjaga peradaban Islam dalam membimbing dan membentuk karakter anak yang berahlak, bermoral, dan bermartabat.
"Jadikan masjid sebagai pusat pembentukan karakter anak yang berahlakul karimah melalui nilai agama yang ramah, damai, menghargai perbedaan dalam Islam yang rahmatan lil alamin," ujar Syafruddin saat memberi sambutan pada acara Silaturahim Nasional (Silatnas) Gerakan Nasional Sejuta Masjid Ramah Anak (Semarak), di Asrama Haji, Jakarta Timur, Selasa (12/3).
Pembentukan karakter yang memiliki nilai akhlakul karimah sangat penting bagi anak agar dapat menjadi manusia yang bermoral dan berakhlak baik untuk menjawab tantangan masa depan.
Dengan menjadikan masjid pusat pengasuhan anak membentuk kepribadian yang akan menguatkan kokohnya pondasi ketakwaan umat Islam.
Fungsi masjid dapat dioptimalkan sebagai tempat belajar dan bermain meningkatkan aktivitas dalam berekspresi dan berinovasi sesuai dengan tumbuh kembangnya.
"Anak tidak hanya dibekali dengan iptek saja tetapi juga harus didukung dengan iman dan takwa sebagai fondasi kokoh yang membentengi jiwa generasi penerus bangsa," ujar Syafruddin.
Sebab, lanjut dia, sejarah mencatat bangsa yang kuat dan disegani karena mampu membangun karakter tunas penerus bangsanya.
"Apalagi kita ditopang dengan landasan kekuatan Islam dalam membentuk kepribadian anak, tentu akan jauh lebih hebat dari negara lainnya," tegas Syafruddin yang juga menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.
Baca juga: Akademisi: Presiden tak Perlu Tanggapi Desakan Asing
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menginginkan agar masjid dapat menjadi pusat kegiatan tumbuh kembang yang ramah bagi anak-anak.
"Masjid dapat dimanfaatkan oleh anak-anak saat sekolah atau sedang istirahat sebagai pusat berkegiatan sehingga dapat memunculkan inovasi. Ini menunjukkan peran masjid sangat signifikan dalam menghadapi era globalisasi," ujar Puan saat membuka Silatnas Gerakan Semarak.
Puan sangat mendukung gerakan ini. Untuk itu, ia berharap agar di tahun ini dapat segera diwujudkan masjid ramah anak tersebut.
"Ini akan menjadi contoh bagi kita semua dan akan menunjukan kepada masyarakat bahwa ini sangat berguna bagi anak-anak kita," ucap putri dari Megawati Soekarnoputri.
Rencananya, kementerian yang dipimpinnya akan melakukan pemetaan masjid-masjid yang sudah ramah anak. Sebab, banyak sekali program kegiatan Kemenko PMK yang selaras dengan kegiatan DMI.
Hadir dalam acara ini Plt Sekretaris Jenderal DMI, Arief Rosyid, dan juga sejumlah pengurus inti DMI. Gerakan ini digagas oleh PP DMI bidang Pemberdayaan Potensi Muslimah, Anak, dan Keluarga (PPMAK).
Sebanyak seribu orang peserta termasuk 315 peserta inti dari pengurus PPMAK DMI, Korps Muballighah, Badan Pembina Taman Kanak-Kanak Islam (BPTKI) DMI dan Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM) DMI dipastikan mengikuti acara ini.
Pada kesempatan ini, Waketum DMI juga menerima data Sistem Informasi Masjid Seluruh Indonesia dari Kementerian Agama. Berdasarkan data, jumlah masjid saat ini yang ada di Indonesia sebanyak 800.000. (RO/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved