Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kemendikbud Genjot Guru Produktif

Syarief Oebaidillah
13/2/2019 07:10
Kemendikbud Genjot Guru Produktif
(MI/BARY FATHAHILAH)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan terus melakukan upgrade atau peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga guru terampil alias guru produktif untuk menggenjot revitalisasi vokasi atau sekolah menengah kejuruan (SMK).

Hal tersebut dikemukakan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Supriano, pada Taklimat Media Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 hari kedua di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kemendikbud, Sawangan, Depok, Jawa Barat, kemarin.

Supriano mengemukakan itu menjawab wartawan terkait dengan pernyataan Presiden Joko Widodo saat membuka RNPK Kemendikbud 2019 yang meminta guru terampil atau guru produktif ditingkatkan.

Jokowi mengutarakan terdapat lebih banyak guru normatif (65%) ketimbang guru terampil (35%) yang amat dibutuhkan dalam membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

"Kita sudah mulai bekerja sama dengan dunia industri, beberapa di antaranya dengan PT Astra. Kita lihat kecepatan dan kebutuhan, jika be-kerja sama dengan industri, kita akan fokus kepada tenaga guru produktif yang dibutuhkan dan akan terserap di lapangan sehingga anak-anak SMK akan dapat meningkat kompetensi mereka," ujar Supriano.

Selain itu, kata dia, saat ini masih berlangsung program guru keahlian ganda yang dilaksanakan Kemendikbud. Sekitar 15.000 guru sudah diberi pengalaman kemahiran sesuai dengan bidang masing-masing.

Dikatakannya, mencari guru vokasi memang tidak semudah mencari guru biasa. Pasalnya, beberapa guru yang dibutuhkan terkadang tidak sesuai dengan jurusan di vokasi.

Sementara itu, pada Taklimat Media RNPK tentang Revitalisasi Vokasi, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad mengutarakan selama dua tahun ini untuk mere-vitalisasi SMK pihaknya membuat program, yakni menyusun roadmap pengembangan SMK, menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri, mengembangkan kompetensi guru SMK, dan termasuk memenuhi kekurangan guru SMK. (Bay/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya