Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Target Rekam Biometrik di 13 Embarkasi

MI
08/2/2019 10:40
Target Rekam Biometrik di 13 Embarkasi
Jemaah Calon Haji (JCH) melakukan perekaman biometrik di Aula Asrama Haji Palembang,Sumsel(Feny Selly)

PEMBERLAKUAN rekam biometrik bagi calon jemaah haji Indonesia diharapkan terlaksana pada 13 embarkasi di Tanah Air pada musim haji tahun ini. Rekam biometrik sebagai syarat untuk mendapatkan visa bagi jemaah haji dan umrah
merupakan kebijakan penuh pemerintah Arab Saudi. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saefuddin mengatakan target proses perekaman biometrik di 13 embarkasi haji dilakukan agar tidak merepotkan sebab
saat ini fasilitas rekam biometrik bagi jemaah umrah yang dilakukan VFS Tasheel hanya tersedia di kota-kota besar. Adapun pada musim haji 2018, rekam biometrik hanya tersedia di beberapa embarkasi dan sebagian dilakukan di Arab Saudi saat jemaah tiba. “Saat ini lokasi biometrik bagi jemaah kita ada di kota besar saja. Ini merepotkan jemaah. Kita berharap seperti tahun lalu, perekaman biometrik dilakukan menjelang keberangkatan di 13 embarkasi di Tanah Air atau ketika tiba di Bandara Jeddah dan Madinah di Arab Saudi,” kata Menag seusai Sosialiasi Program Keluarga Antikorupsi di Jakarta, kemarin.

Terkait dengan permintaan penundaan pelaksanaan perekaman biometrik untuk jemaah umrah yang merepotkan karena hanya tersedia di kota-kota besar, Menag mengatakan pihaknya sudah mengajukan permohonan secara tertulis kepada pemerintah Arab Saudi dan hingga kini masih menunggu jawaban. “Kita sudah sampaikan (permohonan penundaan) secara tertulis dan pernyataan resmi saat saya bertemu Menteri Haji Arab Saudi. Mudah- mudahan pemerintah Arab Saudi mengabulkan permintaan kita karena ini menyangkut aspirasi jemaah haji dan umrah kita,” ujarnya. Ia juga menyampaikan tentang kesulitan yang dihadapi jemaah umrah asal berbagai daerah yang jauh dari kota tempat tersedianya fasilitas rekam biometrik. Hal tersebut sudah dijelaskan kepada pemerintah Arab Saudi. Penjelasan tersebut, lanjut Menag, diharapkan menjadi pertimbangan bagi pemerintah Arab Saudi sehingga tidak menyulitkan warga
negara Indonesia dalam beribadah ke Tanah Suci. Di sisi lain, Tim Pelayanan Haji 2019 dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) segera berangkat ke Saudi untuk persiapan layanan haji tahun ini, antara lain terkait dengan akomodasi, transportasi darat, dan katering



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya