Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Dirut PT KSEI Raih Gelar Doktor di UGM

Agus Utantoro
27/1/2019 12:30
Dirut PT KSEI Raih Gelar Doktor di UGM
(MI/Ardi Teristi Hardi)

DIREKTUR Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Frederica Widyasari Dewi meraih gelar doktor dengan predikat cum laude setelah berhasil mempertahankan desertasinya yang berjudul "Analisis Dampak Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan dan Risiko pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia" di depan tim penguji Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Sabtu (26/1).

Frederica Widyasari Dewi mengatakan desertasi yang ditulisnya itu menggunakan data perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2011-2015 dan alat analis robust.

Menurut dia, penelitian secara empiris itu menunjukkan adanya hubungan negatif antara konsentrasi kepemilikan perusahaan pada pihak tertentu dengan nilai perusahaan.

Menurut dia, penelitian itu ditujukan untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap kinerja dan risiko perusahaan.

Ia menjelaskan, ekspropriasi oleh pemilik mayoritas dibuktikan dalam penelitian itu bahwa semakin besar hak kendali perusahaan (hak voting) pada satu pihak tertentu (pihak pengendali) akan memperbesar risiko ekspropriasi terhadap pemegang saham minoritas.

Baca juga: Imam Besar Istiqlal Dirikan Pusat Studi Keagamaan

Dalam desertasinya itu, ia juga mengungkapkan identitas pemilik pengendali mempunyai pengaruh yang tidak sama atau berbeda terhadap nilai dan risiko perusahaan.

"Namun konsentrasi kepemilikan tidak terbukti mempengaruhi risiko perusahaan," ujarnya.

Frederica Widyasari Dewi kemudian mencontohkan, perusahaan yang dikendalikan pemerintah cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dibanding perusahaan yang dikendalikan oleh nonpemerintah. Sedangkan kepemilikan oleh individu justru menurunkan nilai perusahaan.

Menyinggung potensi eksproriasi oleh pemilik ultimat, mantan Direktur  Pengembangan Bursa Efek Indonesia itu mengungkapkan dengan menelusuri menelusuri struktur kepemilikan perusahaan itu lebih jauh hingga sampai pemilik ultimatnya, secara empiris penelitian itu menunjukkan bahwa semakin besar potensi ekspropriasi, yang diukur dengan perbedaan antara hak kendali dan hak arus kasnya, maka semakin besar pula risiko total perusahaan dan semakin rendah nilainya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya