Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Banyak Anak Terjangkit DBD, Dinkes: Belum Tentu Sekolah Penyebabnya

Putri Anisa Yuliani
25/1/2019 16:25
Banyak Anak Terjangkit DBD, Dinkes: Belum Tentu Sekolah Penyebabnya
(ANTARA)

BANYAKNYA anak usia pelajar yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Ibu kota tidak otomatis disebabkan banyaknya nyamuk penyebar virus DBD, yakni aedes aegypti di sekolah-sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan terlalu dini menyimpulkan sekolah tidak bersih sehingga menjadi sarang nyamuk sehingga menyebabkan banyak pelajar yang terkena DBD.

Sebab, dengan pola cuaca Jakarta yang sedang menghadapi puncak musim hujan hingga Februari mendatang, dipastikan semua lokasi dapat mengalami kelembaban tinggi yang merupakan kesenangan nyamuk untuk berkembang biak.

Baca juga: Kasus DBD Meningkat Tajam Sepanjang Januari 2019

"Memang teorinya, nyamuk pembawa virus DBD itu beraktivitas menggigit pada pukul 10 pagi sampai pukul 3 sore. Tapi itu cuma teori. Dengan kelembaban yang sangat tinggi, saat ini pola prilaku nyamuk yang seperti itu bisa berubah. Jadi tidak bisa kita otomatis salahkan sekolah. Bisa saja di rumah, tempat bermain, tempat les, dan lainnya," kata Widyastuti saat dihubungi, Jumat (25/1).

Sebelumnya, Dinkes mengakui banyak penderita DBD ialah anak usia pelajar SD dan SMP. Namun, menurut Widyastuti, jumlah penderita DBD berusia SD dan SMP tidak sampai 50% dari total kasus DBD di Jakarta.

Dinkes DKI juga merilis daerah yang disebut zona merah DBD yakni Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Prediksi zona merah ini lagi-lagi didapat berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG serta kasus DBD di tiga daerah tersebut dalam tiga tahun terakhir.

"Jadi selain prediksi cuaca hujan serta kadar kelembaban udara di tiga daerah itu lebih tinggi dari daerah lain di Jakarta, juga karena jumlah kasus DBD selama tiga tahun terakhir. Di tiga wilayah tersebut cukup tinggi sehingga kami tetapkan sebagai zona rawan atau zona merah DBD," ungkapnya.

Sementara itu, kasus DBD di Jakarta meningkat hingga 26% dalam waktu dua hari. Pada Rabu (23/1) jumlah kasus DBD sebanyak 370 kasus. Sementara untuk jumlah kasus DBD sampai siang ini mencapai 467 kasus. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya