Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor berusaha menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di 40 kecamatan yang berada di wilayah tersebut.
"Terhitung 1 Januari sampai Rabu (16/1), di Bogor tercatat ada sembilan kasus, namun semua itu sudah ditangani oleh medis di rumah sakit," kata Kepala Dinkes Bogor Tri Wahyu Harini di Cibinong.
Untuk dia mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kewaspadaan terhadap penyakit DBD yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Dengan surat iimbauan Bupati Bogor dan Kepala Dinkes kepada para kepala desa dan lurah setempat, diharapkan dapat tersebar ke masyarakat bahwa hidup sehat dan menjaga lingkungan dapat terhindar dari wabah DBD. "Kami lakukan upaya semaksimal mungkin penekanan kasus DBD," jelas dia.
Baca juga: Pasca Penetapan KLB, Kasus DBD di Sragen Terus Bertambah
Selain imbauan, Dinas Kesehatan juga melakukan penyuluhan kewaspadaan DBD ke masyarakat dan memberikan pelatihan jumantik kepada warga di setiap puskesmas.
Selanjutnya menggalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk(PSN), pemeriksaan jentik nyamuk atau penyelidikan epidemiologi secara berkala di rumah, dan rutin melakukan fogging di titik wilayah rawan DBD agar nyamuk tidak bersarang dan berkembang biak.
Sementara selama 2018, tercatat di Bogor ada 741 kasus DBD. Delapan orang dinyatakan meninggal dunia dan kebanyakan masih di usia anak-anak.
Tri menambahkan, sesuai data yang dia miliki, kasus DBD pada 2018 paling banyak ditemukan di Kecamatan Gunung Putri. Total ada 80 kasus.
Dari jumlah tersebut, Tri mengatakan pihaknya sudah melakukan fogging, penyuluhan, dan mengiatkan kegiatan PSN. Selain Gunung Putri, di Kecamatan Cileungsi ada 57 kasus, Klapanunggal (54), Rancabungur (41), Parung (40), dan Kecamatan Ciampea ada 33 kasus DBD. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved