Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPALA Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono, mengatakan potensi tsunami di pesisir Selat Sunda kecil. Pasalnya, material yang berpotensi longsor hanya tersisa dengan ketinggian 110 meter dari 338 meter.
“Meterialnya banyak berkurang. Longsoran erupsi kemudian diikuti longsoran anak gunung krakatau sehingga memicu terjadinya tsunami,” katanya, di Labuan, Pandeglang, Selasa (1/1).
Baca juga: BMKG Pastikan Isu Tsunami Di Toboali Hoaks
Sejak Tsunami melanda Selat Sunda, kata Rahmat, BMKG memaksimalkan seismograf dikerahkan untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau yang masih cukup signifikan dan berpotensi bisa menimbulkan longsor.
“Monitoring kami bukan mengamati aktivitasnya tetapi kemungkinan dampak yang akan ditimbulkan sekira ada getaran, seperti kemarin mencapai 3,4 sampai 3,5 magnitudo, nah jika kekuatanya lebih dari itu atau sama, bisa jadi kami akan menyampaikan warning atau peringatan dini tsunami,” terangnya.
Dia mengakui, sejujurnya tsunami yang diakibatkan aktivitas atau longsoran gunung belum ada sistem yang bisa memberikan warning peringatan tsunami.
Lanjutnya, bukan berarti BMKG menyerah begitu saja. Dengan perangkat yang ada saat ini, pihaknya berupaya memonitor bahkan menghitung kekuatan getaran magnitudo daripada aktivitas gunung Anak Krakatau. “Jika erupsi atau longsoran cukup signifikan sehingga sensor yang ada di Lampung dan Banten akan mampu me-recordnya,” jelasnya.
Baca juga: Tak Khawatir Tsunami, Ancol Masih Jadi Destinasi Favorit Berlibur
Meski demikian, sistem BMKG hanya mendeteksi secara otomatis jika gempa bumi tektonik terjadi, namun setidaknya mereka akan terus mengupayakan mendeteksi getaran yang diakibatkan oleh gunung api. “Nah, tren letusan gunung anak krakatau, dan disampaikan oleh badan geologi juga potensi tsunami sangat kecil,” lanjutnya.
Oleh karena itu, radius waspada tsunami yang sebelum berada di titik 1 kilometer kini diturunkan menjadi hanya 500 meter dari bibir pantai. (OL-6)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved