Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono, mengatakan potensi tsunami di pesisir Selat Sunda kecil. Pasalnya, material yang berpotensi longsor hanya tersisa dengan ketinggian 110 meter dari 338 meter.
“Meterialnya banyak berkurang. Longsoran erupsi kemudian diikuti longsoran anak gunung krakatau sehingga memicu terjadinya tsunami,” katanya, di Labuan, Pandeglang, Selasa (1/1).
Baca juga: BMKG Pastikan Isu Tsunami Di Toboali Hoaks
Sejak Tsunami melanda Selat Sunda, kata Rahmat, BMKG memaksimalkan seismograf dikerahkan untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau yang masih cukup signifikan dan berpotensi bisa menimbulkan longsor.
“Monitoring kami bukan mengamati aktivitasnya tetapi kemungkinan dampak yang akan ditimbulkan sekira ada getaran, seperti kemarin mencapai 3,4 sampai 3,5 magnitudo, nah jika kekuatanya lebih dari itu atau sama, bisa jadi kami akan menyampaikan warning atau peringatan dini tsunami,” terangnya.
Dia mengakui, sejujurnya tsunami yang diakibatkan aktivitas atau longsoran gunung belum ada sistem yang bisa memberikan warning peringatan tsunami.
Lanjutnya, bukan berarti BMKG menyerah begitu saja. Dengan perangkat yang ada saat ini, pihaknya berupaya memonitor bahkan menghitung kekuatan getaran magnitudo daripada aktivitas gunung Anak Krakatau. “Jika erupsi atau longsoran cukup signifikan sehingga sensor yang ada di Lampung dan Banten akan mampu me-recordnya,” jelasnya.
Baca juga: Tak Khawatir Tsunami, Ancol Masih Jadi Destinasi Favorit Berlibur
Meski demikian, sistem BMKG hanya mendeteksi secara otomatis jika gempa bumi tektonik terjadi, namun setidaknya mereka akan terus mengupayakan mendeteksi getaran yang diakibatkan oleh gunung api. “Nah, tren letusan gunung anak krakatau, dan disampaikan oleh badan geologi juga potensi tsunami sangat kecil,” lanjutnya.
Oleh karena itu, radius waspada tsunami yang sebelum berada di titik 1 kilometer kini diturunkan menjadi hanya 500 meter dari bibir pantai. (OL-6)
Sebuah batu raksasa bernama Maka Lahi, yang berarti "batu besar", ditemukan telah berpindah sejauh 200 meter dari puncak tebing akibat gelombang tsunami purba setinggi 50 meter
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Aceh tersebut berada di kedalaman 45 kilometer.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Mudik merupakan tradisi yang tidak dapat terpisahkan dari Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menggunakan transportasi jalur darat dan laut.
Pencurian dan perusakan peralatan monitoring gempa dan sistem peringatan dini tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali terjadi.
Gempa bumi berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Laut Karibia, memicu peringatan tsunami di beberapa negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved