Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MEMASUKI hari kesembilan evakuasi korban bencana tsunami Selat Sunda, sebanyak 41 balita yang berada di posko pengungsian Perum Perhutani di Kecamatan Carita, Pandeglang, Banten, dilaporkan kekurangan pakaian dan perlengkapan bayi lainnya.
Koordinator posko pengungsian setempat, Franki menyebutkan, kebutuhan pakaian bayi sangat mendesak. Pasalnya, hampir sebagian bayi yang berumur belasan bulan itu tidak memiliki lagi pakaian untuk dikenakan di pengungsian. "Kasihan, bayi-bayi itu tidak ada lagi pakaian. Kita sudah nggak punya stok," kata Franki, Senin (31/12).
Baca juga: Lampaui Target, BBM Satu Harga Kini Ada di 123 Wilayah
Franki menjelaskan, jumlah pengungsi di kawasan hutan perhutani fluktuatif. Pasalnya, masyarakat yang akan mengungsi akan bertambah jika menjelang malam. Sedangkan ketika pagi hari, mereka kembali ke rumah masing-masing. "Awalnya mencapai seribuan orang yang dievakuasi mengungsi di sini, sekarang mulai ada yang pulang," jelasnya.
Menurutnya, sejak hari pertama total sebanyak 1.220 jiwa pengungsi. Sebut Franki, kini tercatat 646 Jiwa pengungsi dimana sekitar 319 laki-laki, 327 perempuan dan 80 diantaranya anak-anak serta balita. "Tetapi kami tetap antisipasi, jika sewaktu-waktu ada lagi penambahan pengungsi, karena belum ada intruksi kembali ke rumah," terangnya.
Selain itu, di posko itu juga terdapat 6 orang ibu hamil dan 14 ibu menyusui. Bahkan mereka telah mendapatkan perlakuan memadai, dengan ditempatkan di 3 tenda khusus.
"Ibu hamil dan ibu menyusui ada tenda khusus, biar mereka leluasa mengurusi bayinya," lanjutnya.
Meski demikian, ia menambahkan para ibu hamil itu juga kekurangan stok kebutuhan susu untuk ibu hamil. Namun, susu bayi dan popok bayi masih tersedia dari bantuan pelbagai komunitas dan BUMN. "Stok susu untuk ibu hamil saja yang kurang, lainnya Insha Allah aman," pungkasnya. (OL-6)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved