Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERSEKUTUAN Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyatakan momentum Natal menjadi refleksi umat kristiani untuk menguatkan persaudaraan sesama anak bangsa. Kerukunan antarumat beragama perlu terus dipererat agar rajutan kebangsaan tetap kuat.
Sekretaris Umum PGI Pendeta Gomar Gultom mengatakan umat perlu mengedepankan kebersamaan di atas perbedaan. Untuk itu, kesadaran kemanusiaan untuk bisa menerima perbedaan harus terus dikembangkan.
"Kita ada bukan hanya untuk diri kita tetapi untuk yang lain juga. Yang lain, dengan segala karakteristiknya juga makhluk ilahi yang harus dimuliakan kemanusiaannya," ujarnya kepada Media Indonesia, Sabtu (22/12).
Baca juga: Pesan Natal Untar Membawa Kasih untuk Sesama
Ia pun berpesan agar ruang publik harus diisi dengan nilai-nilai substantif agama. Meliputi kejujuran, kesetaraan, kemanusiaan, keadilan dan ragam nilai universal lainnya. Nilai-nilai universal yang luhur itu tidak boleh diabaikan dengan lebih menonjolkan simbol-simbol agama.
"Simbol-simbol agama tidak boleh mengalahkan nilai-nilai inti agama. Tidak perlu ada perebutan ruang publik mengenai simbol agama. Sebaiknya berbagi ruang publik untuk kepentingan bersama," tuturnya.
Dia mengingatkan kerukunan bisa kuat jika umat beragama bisa secara substantif atau beriman secara cerdas. Karenanya, keteladanan dan inspirasi dari pemuka agama amat diperlukan.
"Tugas para pemimpin agama untuk mencerdaskan umatnya, bukan malah sebaliknya memprovokasi umat dengan ujaran kebencian," pungkasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved