Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Indiskop Tonggak Baru Sejarah Perfilman Indonesia

Micom
23/11/2018 20:00
Indiskop Tonggak Baru Sejarah Perfilman Indonesia
(Dok.Keana film)

TONGGAK baru sejarah perfilman Indonesia ditancapkan hari ini (23/11) di PD Pasar Jaya, Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara. Suatu bangunan bioskop bernama Indiskop, akan segera melengkapi pasar yang biasa menjual kebutuhan sehari-hari masyarakat di sekitarnya. 

Yang menarik, fasilitas ini nantinya tidak hanya menjadi sarana menonton film, tetapi juga akan menjadi pusat kreasi (creative center) bagi siapa saja, terutama kalangan muda yang pertumbuhannya terus signifikan. 

Adalah Marcella Zalianty, seorang aktris peraih piala citra, ketua umum Parfi 56, dan juga Dirut Keana Films yang memiliki gagasan untuk membuat jaringan bioskop pertama yang menyasar segmen ekonomi menengah. Keinginan ini disampaikannya ke beberapa pihak, dan salah satunya disambut Pemda DKI Jakarta yang menyediakan sebagian ruang di pasar Teluk Gong diubah menjadi ruang bioskop dan creative community center. 

"Saya bersyukur sekali gagasan membuat Indiskop diterima dan dikerjakan bersama dengan Pemda DKI Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif. Nantinya bioskop ini akan hadir dengan 2 layar ditambah fasilitas penunjang sebagai pusat kegiatan berkreasi bagi masyarakat sekitar pasar Teluk Gong ini," kata Marcella dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (23/11).

Pembangunan bioskop di pasar Teluk Gong ini, merupakan pilot project dari jaringan bioskop skala nasional. Diharapkan nanti kota-kota lain, sampai dengan ke kabupaten akan menyusul dalam waktu dekat sebagai pelengkap. 

Dengan adanya Indiskop, lanjut Marcella, maka semakin terbuka pasar yang lebar bagi produser film memasarkan filmnya. Sementara bagi masyarakat semakin terbuka juga kesempatan untuk menonton film-film terutama karya produser dalam negeri. 

"Saya tidak menyebut harga tiket masuk ke Indiskop sebagai murah.  Karena memberikan kesan akan fasilitas yang serba seadanya. Tetapi  terjangkau. Dengan fasilitas yang tidak jauh berbeda dengan bioskop yang ada di pusat pusat perbelanjaan mewah," tambah Marcella. 

Di sisi lain Indiskop akan menambah jumlah layar bioskop yang jumlahnya sangat terbatas. Dan Indiskop– Bioskop Independen Indonesia- hadir untuk melengkapi ekosistem perfilman di Indonesia. 

"Indiskop juga menjadi alternatif bagi peredaran film Indonesia yang sering mendapat perlakuan tidak adil dari pemilik pemilik jaringan bioskop. Hanya karena mendapat jumlah penonton yang kurang di layar mereka, film langsung diturunkan  dan produser merugi. Padahal jika diputar di bioskop dengan harga terjangkau, bisa jadi film yang tadinya dianggap tidak laku, ternyata laku dikalangan masyarakat menengah ke bawah yang memiliki keterbatasan anggaran menonton di pusat perbelanjaan mewah," paparnya.

Indiskop pilot project di pasar Teluk Gong akan memiliki dua teater, masing-masing berkapasitas 112 penonton. Fasilitas bangku, sistem tata suara, proyektor dan layar tidak jauh berbeda dengan bioskop berjaringan yang sudah ada. 

Kehadiran Creative Community Center di situ untuk memfasilitasi UMKM di sekitarnya, sekaligus ruang pamer produk-produknya di Indiskop, serta mengisi pusat jajanan kuliner nusantara. (RO/O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya