Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
MEMASUKI hari kelima pencarian bagian black box, Tim SAR Gabungan terus menelusursi area koordinat, yang diduga tempat jatuhnya black box.
Hingga siang ini, tim Kapal Baruna Jaya I BPPT dibantu KNKT dari Singapura, Amerika Serikat dan Tim Boeing melakukan pencarian CVR dengan Pinger Locator didukung dengan perahu karet.
"Tim sudah kembali dan hasilnya nihil sebab CVR sudah tidak lagi mengirim sinyal atau ping ke alat Pinger Locator. Asumsi kami bahwa, mungkin CVR dan Beaconnya masuk ke dalam lumpur dan tertutup reruntuhan pesawat yang lebar, sehingga tidak dapat mengirim secara vertikal atau omni sebagaimana FDR," kata Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (03/11).
Baca juga:
Basarnas: Sinyal CVR sudah Terdengar
Basarnas Berduka atas Meninggalnya Pahlawan Kemanusiaan
Hasil video divers imbuhnya, akan dievaluasi untuk seleksi serpihan yang harus menjadi perhatian divers.
"Untuk diikat dan diangkat ke permukaan atau pun disingkirkan dari lokasi, sehingga beacon dapat merilis gelombang akustik ke Ping Locator dan Transponder," terangnya.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, M. Ilyas yang saat ini ikut dalam pencarian serpihan black box membenarkan bahwa peralatan transponder tidak lagi menerima respons dari beacon CVR. Tim SAR gabungan akan mencari ke area lain.
"Jika USBL Transponder di Kapal Baruna Jaya I enggak dapat sinyal, maka kami sarankan untuk melakukan pencarian di luar area prioritas saat ini," saran Ilyas. (Fer/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved