Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Hotspot Meningkat, Asap Makin Pekat

Puput Mutiara
11/9/2015 00:00
Hotspot Meningkat, Asap Makin Pekat
()
MESKIPUN operasi darurat asap telah ditingkatkan, titik panas (hotspot) di Sumatera dan Kalimantan tetap meningkat. Berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua pada Jumat (11/9) pukul 05.00 WIB terdapat 1.887 hotspot yaitu 575 di Sumatera dan 1.312 di Kalimantan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memaparkan hotspot di Sumatera masih terkonsentrasi di Sumsel ada 449 hotspot, Jambi (93 hotspot), Babel (49 hotspot), dan Riau (11 hotspot). Di Kalimantan ada 1.312 hotspot yaitu di Kalbar ada 508 hotspot, Kalsel (127 hotspot), Kalteng 579 (hotspot), Kaltim (95 hotspot), dan Kalimantan Utara (4 hotspot).

''Diperkirakan hingga Senin (14/9), potensi kebakaran masih tinggi karena cuaca makin kering. Asap juga masih mengepung Sumsel, Jambi, Riau, sebagian Lampung, dan hampir seluruh wilayah Kalimantan kecuali Kalimantan Utara,'' ujarnya melalui rilis yang diterima Media Indonesia, Jumat (11/9).

Selain itu, jarak pandang pada pagi ini di Pekanbaru hanya 500 meter, Rengat dan Pelalawan (200 meter), Jambi (500 meter), Muaro Jambi (400 meter), Kalteng (150-700 meter), dan Kalsel (500 meter). Sementara untuk kualitas udara, sebagian besar berada pada level tidak sehat hingga berbahaya. Data sementara penderita ISPA di Riau 14.566 jiwa, Sumsel ada 22.855 jiwa, dan Kalsel ada 40.000 jiwa.

Demikian pula dengan catatan Badan Nasional Lingkungan Hidup Singapura. Kualitas udara terus memburuk, yaitu 144-167 PSI atau tergolong tidak sehat (unhealthy). Udara dinyatakan tidak sehat jika PSI antara 1001-200. Kepala BNPB Willem Rampangilei menyampaikan upaya pemadaman api masih terus dilakukan baik dari udara maupun darat. Begitu pula dengan penegakan hukum, sosialisasi, dan pelayanan kesehatan.

''Tugas pokok dalam rencana operasi perlu dilakukan serentak dalam pemadaman, pengerahan sumberdaya, mencegah terjadinya kebakaran baru, intensifkan sosialisasi, hingga proses penegakan hukum,'' katanya saat memimpin rapat koordinasi di Posko Satgas Siaga Bencana Asap Akibat Karhutla di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (11/9). Lebih lanjut, sambungnya, BNPB akan menambah 1 helikopter MI-171 dari Papua ke Palembang serta akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait dengan perijinan penerbangan. Selain itu, sebanyak 1.050 personil TNI yang diperbantukan Satgasops BNPB akan ditempatkan di Musi Banyuasin, OKI, dan Banyuasin. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya