Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
WAKIL Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Ir Djagal Wiseso Marseno mengatakan, banyak yang menyebut bahwa saat ini pemuda sudah banyak yang melanggar sumpah yang diteguhkan sejak 1928 lalu.
"Ini terlihat dari kondisi yang ada saat ini. Mengutip dari Lemhannas, dari delapan gatra dalam Astra Gatra, ternyata Gatra Politik, Gatra Sosial dan Budaya demikian gatra lainnya, dalam kondisi lampu kuning," katanya dalam pertemuan ilmiah bertajuk "Estafet Kepemimpinan Milenial" di Balai Senat UGM, Yogyakarta, Sabtu (27/10).
Hal semacam itu, lanjutnya, terlihat juga dalam keseharian dengan masuknya paham ideologi lainnya.
Sementara Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Prof Dr Pratikno mengatakan memperingati Sumpah Pemuda tidak cukup hanya dengan membaca berulang teks Sumpah Pemuda.
Pratikno mengungkapkan, kalangan generasi muda yang sekarang ini juga harus memahami dengan tepat bahwa era yang ada sekarang ini yang sudah jauh berbeda dengan era yang sebelumnya.
Menurut dia, saat ini pemerintah sudah melakukan banyak hal yang merupakan implementasi dari cita-cita Sumpah Pemuda. "Misalnya membangun puluhan pelabuhan yang merupakan titik-titik konektivitas. Ini merupakan bagian dari Sumpah Pemuda, Satu Nusa, Satu Bangsa," katanya. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved