Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bangun Sekolah Darurat di Sulteng, Kemendikbud Kucurkan Dana Rp10 Miliar

Syarief Oebaidillah
14/10/2018 20:50
Bangun Sekolah Darurat di Sulteng, Kemendikbud Kucurkan Dana Rp10 Miliar
(Antara/BASRI MARZUKI)

MUSIBAH gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng) selain menimbulkan ribuan korban jiwa dan luka juga menyasar bidang pendidikan. Berdasarkan data sementara tercatat sekitar 422 sekolah rusak akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Donggala dan Sigi. Kemendikbud kini telah menandatangani bantuan Rp10 miliar guna mendirikan sekolah darurat atau temporarry classroom untuk 200 sekolah.

“Pemerintah membangun 200 sekolah sementara dengan alokasi dana senilai kurang lebih Rp10 miliar. Setiap sekolah terdiri dari tujuh ruang maka akan terdapat 1.400 ruang yang menampung 33 siswa setiap ruangan sehingga ribuan siswa bisa belajar” kata Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi pada Media Gathering di Bumi Katulampa Convention Resort, Bogor, Minggu (14/10).

Menurut Didik, selain sekolah darurat, melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom), Kemendikbud juga menyiapkan portal belajar online yang yang disebut Rumah Belajar dengan domain https://belajar.kemdikbud.go.id. yang dapat dikunjungi peserta belajar. Portal ini dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mendukung proses mengajar interaktif di kelas. Siswa dapat menggunakannya sebagai bahan belajar alternatif, baik di dalam dan luar jam sekolah.

Sebelumnya, Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen), Poppy Dewi Puspitawati mengutarakan  Kemendikbud menyiapkan bangunan ruang-ruang belajar darurat yang terdiri dari dua jenis berupa tenda dan bangunan semi permanen.

Poppy menambahkan, dengan akan kembali belajarnya siswa, penanganan psikososial juga terus dilakukan bersama berbagai lembaga untuk memulihkan kondisi siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Kemendikbud melakukan kegiatan pemutaran film edukatif serta membagikan paket buku-buku cerita, alat permainan edukatif untuk mengembalikan semangat belajar anak-anak.

Selain itu, Kemendikbud segera menerbitkan peraturan terkait Satuan Pendidikan Aman Bencana sebagai bagian dari upaya membangun budaya ketahanan bencana sejak dini dan sistematis. Edukasi tentang ketahanan bencana diharapkan dapat dilakukan melalui sekolah-sekolah dengan melibatkan berbagai pihak seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Dihubungi terpisah Sekjen Kemenristek Dikti, Ainun Naim terkait pasca bencana di Sulteng hanya mengutarakan singkat untuk pembangunan kembali infrastruktur akan dilakukan tahun depan dengan menggandeng Kementerian PUPR. " Untuk pembelajaran akan sesegera mungkin," tukasnya. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anwar Surachman
Berita Lainnya