Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kementerian PPPA Upayakan Pemulihan Trauma Anak-Anak Penyintas

Indriyani Astuti
07/10/2018 18:40
Kementerian PPPA Upayakan Pemulihan Trauma Anak-Anak Penyintas
(MI/RAMDANI)

KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berkoordinasi dengan beberapa organisasi relawan dan Forum Anak Provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan trauma healing atau pemulihan trauma pada anak-anak di pengungsian pascabencana gempa dan tsunami.

Asisten Deputi Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Anak Kementerian PPPA, Dermawan, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Forum Anak Kota Makasar untuk melakukan trauma healing bagi anak korban gempa yang jumlahnya diperkirakan ratusan.

"Kami sedang menyiapkan rencana pelatihan perlindungan anak bagi relawan-relawan untuk menghindari anak dari kekerasan, pelecehan seksual dan perdagangan orang," ujarnya ketika dihubungi, pada Minggu (7/10).

Dermawan mengatakan Kementerian PPPA masih berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar untuk mendirikan posko sementara. Adapun pendataan anak-anak yang terpisah dari orangtuanya, P2TP2A akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk membantu proses reunifikasi dengan kekuarga mereka.

Ia menjelaskan karena keterbatasan anggaran yang ada, Kementerian PPPA tidak dapat menjangkau semua anak.

"Kementerian PPPA bukan kementerian teknis tetapi hanya  kementerian koordinasi," imbuh dia.

Ia mengatakan Kementerian PPPA telahmengirimkan buku cerita, buku gambar dan perlengkapannya serta permainan-permainan anak untuk sarana proses trauma healing.

Untuk fase anggap darurat anak korban gempa palu, pada 4 dan 5 Oktober telah memberikan bantuan tahap awal untuk kebutuhan dasar anak seperti makanan, minuman, sandang, sabun, sikat gigi dan obat-obatan pada anak-anak pengungsi yang ada di beberapa titik di kota Makassar, tapi belum sampai ke Palu.

"Kami belum bisa dapat akses masuk ke Palu," tukasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya