Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KEPALA Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengimbau donatur tak mengirimkan susu untuk bayi korban bencana di Sulawesi Tengah. Kondisi keterbatasan air bersih di penampungan dikhawatirkan berdampak penyakit diare.
Sutopo menjelaskan untuk memberikan susu pada bayi dibutuhkan botol yang bersih dan steril. Sementara, kondisi di penampuangan tidak mendukung fasilitas tersebut.
"Jangan beri susu khususnya untuk bayi, karena perlu penanganan sangat ketat. Air terbatas, alat untuk sterilkan botol juga sulit," kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (7/10).
Dia mengingatkan botol susu untuk bayi tidak bisa hanya diaduk dengan menggunakan air biasa. Botol susu juga harus bersih karena mesti direbus.
Jika tidak dicuci dengan air rebusan yang bersih, dikhawatirkan pemberian susu malah menimbulkan penyakit diare. Sehingga, dampak yang ditimbulkan akan semakin parah karena dapat menyebabkan dehidrasi.
"Jadi harus benar-benar steril. Kementerian Kesehatan juga sudah imbau agar tidak beri bantuan susu bayi karena butuh persiapan untuk buat susu," ujar Sutopo.
Sejumlah bantuan kemanusiaan mengalir ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala yang terdampak gempa dan tsunami pada 28 September 2018. Bantuan tersebut berupa makanan cepat saji, obat-obatan, pakaian, selimut, tenda-tenda pengungsian, biskuit, hingga uang tunai.
Bantuan tak hanya dari dalam negeri. Pemerintah membuka diri untuk menerima bantuan dari luar negeri, beberapa di antaranya dari Al Azhar Mesir dan uang tunai dari Ratu Inggris Elizabeth II. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved