Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pembangunan Sekolah Darurat Diprioritaskan

Dhika Kusuma Winata
06/10/2018 14:55
Pembangunan Sekolah Darurat Diprioritaskan
(MI/DHIKA KUSUMA WINATA)

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meninjau sejumlah sekolah terdampak gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10). Pembangunan sekolah darurat akan diprioritaskan pemerintah demi memulihkan psikologis anak-anak terdampak bencana.

"Ini bencana yang sangat mengerikan. Kita akan mendata kerusakan dan keperluan yang dibutuhkan. Kita akan bangun sekolah darurat menggunakan tenda-tenda," kata Muhadjir.

Didampingi Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi dan sejumlah pejabat Kemendikbud lainnya, Muhadjir mengunjungi lokasi sekitar SMKN 7 Kota Palu dan SMP 10 Kota Palu. Kedua sekolah lumpuh karena bangunan rusak diterjang tsunami. Genangan air pun masih menutupi akses jalan ke sekolah.

Hingga saat ini, baru ada satu tenda sekolah darurat yang didirikan Kemendikbud di Kelurahan Petobo. Sementara itu, menurut data awal, ada sekitar 300 sekolah yang rusak di Sulawesi Tengah akibat gempa dan tsunami. Sekolah rusak tersebar di sejumlah daerah di Palu, Donggala, dan Sigi.

Muhadjir berjanji pemerintah bakal memberikan dukungan untuk memulihkan sektor pendidikan.

"Seperti pesan Wakil Presiden, sekolah tidak boleh libur terlalu lama karena akan mengganggu psikologis anak. Setelah pendataan dua hingga tiga minggu selesai, kita bangun sekolah darurat," ucapnya.

Untuk sekolah darurat, lanjutnya, terbuka opsi untuk dibangun di dekat lokasi sekolah yang rusak ataupun di pengungsian. Sasaran utama sekolah ialah mengumpulkan kembali anak-anak untuk berkegiatan ringan berkumpul bersama teman sekolah.

"Tidak perlu harus belajar materi pelajaran. Yang penting pertama mereka mau kembali sekolah dan kita lalukan trauma healing," tandas Muhadjir. (Medcom/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya