Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
DI tengah penanganan pascagempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, pemerintah juga masih fokus melakukan rekonstruksi serta rehabilitasi di Lombok, NTB, yang Juli lalu juga tertimpa bencana gempa bumi.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Negara Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah menargetkan proses rekonstruksi dan rehabilitasi perumahan di lokasi bencana gempa Lombok, NTB, selesai enam bulan lagi.
Dari total 204 ribu rumah yang terdampak, 80% di antaranya sudah selesai diverifikasi.
"Kita berikan pendanaan pada masyarakat. Sekarang sudah mulai membangun di Lombok. Kita targetkan selesai dalam waktu enam bulan," kata Harmensyah di Jakarta, Jumat (5/10).
Dalam penyediaan perumahan BNPB berlaku sebagai pemberi pendampingan teknis kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hermansyah mengatakan pihaknya juga dibantu oleh fasilitator-fasilitator. Fasilitator itu yang akan menyiapkan dokumen teknis dan administrasi.
Terkait pasokan bahan bangunan, Harmensyah menyatakan perlu diperbanyak depo-depo selain menjaga harga material agar tidak tinggi.
"Kalau tinggi tentu juga masyarakat kesulitan, termasuk bagaimana kita memperjuangkan agar tidak terkena PPN dan PPH bagi orang-orang yang menyiapkan bahan," tuturnya.
Dana bantuan juga diberikan kepada pemilik rumah secara langsung setelah rumah diverifikasi. Satu rumah dengan kerusakan berat, bantuannya mencapai Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10juta.
"Kita kasih uangnya kepada masyarakat," pungkasnya. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved