Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Ingin Tetap Cantik Bumil Abai Risiko Stunting

Putri Anisa Yuliani
19/9/2018 20:35
Ingin Tetap Cantik Bumil Abai Risiko Stunting
(ANTARA)

MENTERI Kesehatan Nila Moeloek menyayangkan tren yang berkembang di Indonesia saat ini di mana para ibu hamil alias bumil sengaja tidak memenuhi kecukupan gizi karena khawatir pada penampilan dan bentuk tubuh. Hal itu didapati dari data tingginya angka lambat tumbuh kembang anak atau stunting pada keluarga mampu atau kaya. 

"Stunting pada keluarga yang kaya bukan karena tidak bisa mengonsumsi makanan sehat. Tetapi ibu-ibu saat hamil itu sengaja untuk makan hanya sedikit, mereka inginnya saat hamil perut masih gepeng juga. Inilah yang saya heran," kata Nila di acara peluncuran buku laporan Aiming High Bank Dunia di Jakarta, Rabu (19/9).

Pada tahun 2007 angka stunting pada warga mampu sebesar 30% dan hanya menurun 1% menjadi 29% saja pada tahun 2013 berdasarkan Survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).

Selain faktor penampilan, Nila mengatakan tingginya angka stunting pada keluarga mampu juga disebabkan pengetahuan dan kepedulian hidup sehat yang rendah.

"Masih dari Riskesdas ternyata keluarga yang mengetahui bagaimana pola hidup sehat hanya 20%. Angkanya lebih kecil lagi pada keluarga yang memahami membentuk keluarga yang sehat," ujarnya.

Menurutnya selain budaya, pendidikan pun menjadi penting untuk mengubah pola pikir dan prilaku agar masyarakat mau melakukan pola hidup yang sehat.

Pola perilaku ini juga yang membuat seorang in enggan menyusui anak secara eksklusif selama enam bulan. Pasalnya dari tren serba pamer gaya hidup wah di media sosial saat itu, banyak ibu yang kemudian memberikan susu formula dan asupan tambahan lain kepada bayi yang semestinya belum boleh diberikan.

"Ini jadi tantangan kita. Ternyata bukan cuma warga kurang mampu yang bisa mengalami stunting tetapi warga mampu juga. Anak-anak ya diberikan makanan macam-macam menyebabkan obesitas yang nantinya membuat stunting," tuturnya.(A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya