Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Singapura Bantu Pengembangan Perawatan Paliatif

Cornelius Eko Susanto
26/5/2015 00:00
Singapura Bantu Pengembangan Perawatan Paliatif
()
SINGAPORE International Foundation (SIF) memberikan bantuan pembentukan rumah sakit (RS) rujukan dan pelatihan tenaga perawatan paliatif di Indonesia. Bantuan ini sangat dibutuhkan lantaran perawatan paliatif pada pasien dalam kondisi tidak bisa disembuhkan, seperti kanker, stroke, alzemier, dan lainya, belum optimal dilaksanakan di Indonesia.

''Program bantuan mulai kita lakukan sejak Febuari lalu lewat kerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI),'' ujar Executive Director SIF Jean Tan, saat diwawancarai Media Indonesia di kantor SIF, di Orchard Road, Singapura, Senin (25/5) petang.

Tan menjelaskan, bantuan peningkatan kapasitas layanan di unit paliatif dilakukan pada 10 RS di Indonesia, salah satunya adalah RS Kanker Dharmais. Ke depan sejumlah RS ini diharapkan bisa menjadi tempat rujukan bagi pasien-pasien yang sudah berada pada stadium terminal di RS lain.

Bantuan juga diberikan kepada dua yayasan yang dinilai aktif menyosialisasikan pentingnya pelayanan paliatif di Indonesia.

Sedangkan untuk pelatihan, SIF telah melatih secara khusus tiga orang dokter dan tiga orang perawat di Singapura, selama kurang lebih satu tahun. Usai mendapatkan bekal pelatihan, mereka diwajibkan mengajarkan ilmu yang mereka dapat pada petugas medis lainya di Indonesia.

''Sampai saat ini sudah terdapat 70 petugas medis di Indonesia, baik dokter dan perawat yang sudah mendapatkan pelatihan perawatan paliatif,'' ujar Tan.

Program pelatihan pada tenaga profesional medis Indonesia, menurut Tan, akan terus dilakukan hingga tiga tahun ke depan. Proses pelatihan dikoordinasikan oleh dokter terkenal asal Singapura, Dr Akhileswaran, yang mengajak dokter-dokter dan perawat Singapura dari berbagai disiplin ilmu untuk memberikan pelatihan pada tenaga medis Indonesia.

Menurut Tan, dokter-dokter tersebut ikut secara sukarela dalam program dan tidak meminta bayaran satu sen pun.

Jauh dari ideal
Terapi paliatif (simptomatik) adalah pengobatan yang diarahkan hanya untuk menghilangkan gejala pasien, membuat pasien merasa lebih baik tanpa harus mengubah perjalanan alami penyakit.

Terapi ini diberikan untuk meringankan gejala klinis pasien yang sudah sulit disembuhkan, namun kualitas hidup pasien tetap terjaga.Pada kesempatan serupa, Assitant Manager, Volunteer Cooperation Programmes Division SIF Khartika Sharif menyatakan, keputusan pihaknya membantu mengembangkan pelayanan paliatif di Indonesia karena melihat unit pelayanan di Indonesia masih jauh dari ideal.

Berdasarkan data yang diberikan Kementerian Kesehatan, saat ini baru terdapat lima RS di Indonesia yang sudah memiliki unit perawatan paliatif yang memadai. Mereka berada di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Menurut Khartika, jumlah tersebut masih kurang memadai. Dia mencontohkan, berdasarkan data dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) disebutkan terdapat 10 ribu pasien penderita kanker dengan 7 ribu di antaranya sudah berada pada stadium terminal yang sudah sulit disembuhkan, dan hanya sekitar sepertiganya saja yang mendapatkan perawatan paliatif.

Pada kesempatan itu, Khartika juga berjanji pihaknya akan membantu Pemprov DKI Jakarta yang berencana akan membangun pusat rujukan paliatif di Jakarta. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik