PENULIS buku Raditya Dika mengaku prihatin dengan jumlah penulis skenario yang sangat sedikit di Indonesia. Padahal saat ini kebutuhan akan profesi tersebut sangat melimpah. "Sepertinya Indonesia tengah mengalami krisis penulis skenario," kata dia di sela-sela acara promosi minuman Calpico Frezz, di Jakarta, Jumat (24/4).
Hipotesa rendahnya penulis skenario bermutu di Tanah Air berangkat dari kesulitan pria 30 tahun itu untuk mencari profesi itu. Kebetulan saat ini dirinya tengah mendapatkan sejumlah proyek penulisan skenario dari sejumlah televisi. "Saya butuh beberapa penulis untuk tim skenario. Tetapi susah sekali mencarinya," keluh pemenang Indonesian Blog Award.
Berkaca dari pengalamannya itu, Radith demikian panggilan akrabnya memiliki kesibukan baru lagi, yakni membuat program menulis. Di program itu, dia akan mencari sekitar 20-an orang penulis muda, dan akan memberikan pelatihan penulisan secara gratis.Penulis novel laris Kambing Jantan itu menjelaskan, kunci utama dalam menulis suatu cerita atau skenario adalah kejernihan cerita. Banyak penulis terutama yang baru terjebak pada cerita dengan alur cerita berputar-putar. (Tlc/H-5)