Film 2014 Ajak Pemuda Kawal Pemerintahan

KERIUHAN situasi politik ini menginspirasi Mahaka Pictures untuk memproduksi film drama dengan latar belakang pemilihan Presiden Indonesia tahun lalu. Kendati mengambil latar Pemilu, film berjudul 2014 ini secara umum menampilkan banyak hal yang sesuai situasi perpolitikan saat ini.

"Tujuannya ingin meng-encourage pemuda, kalau yang terpenting bukan memilih pada saat pemilu tetapi mengawal hasil pemilu secara kritis untuk menyelamatkan negeri ini agar terhindar dari korupsi dan praktik-praktik yang tidak diinginkan," ujar Hanung Bramantyo saat konferensi pers usai pemutaran film perdana 2014 di XXI Epiwalk, Jakarta, Senin (16/2) malam.

Di dalam film tersebut, dikisahkan Ricky Bagaskoro (Rizky Nazar) adalah seorang remaja yang tidak peduli politik seperti remaja pada umumnya. Padahal ayahnya, Bagas Notolegowo (Ray Sahetapy) sedang mencalonkan diri sebagai seorang Presiden Indonesia menggantikan Presiden Jusuf Syahrir (Deddy Sutomo).

Bagi Ricky, politik itu kotor dan licik. Politik bisa membuat orang berkuasa, tapi bisa juga menyeretnya pada kegelapan. "Kekuasaan hanya berpihak pada siapa yang memiliki uang dan kekuatan," kata Rizky saat berperan sebagai Ricky di film tersebut.

"Bukan hal yang mudah untuk menyajikan film drama politik yang dapat dimengerti dan diterima oleh segala lapisan masyarakat. Oleh karenanya tim butuh waktu panjang untuk menyelesaikan keseluruhan prosesnya dan mencari waktu yang tepat untuk merilis filmnya di Indonesia. Saat ini adalah waktunya untuk menayangkan kepada penonton Tanah Air," tandas Celerina Judisa selaku produser.

Film 2014 tampil di Indonesian Film Festival di  Melbourne pada April 2014, dan masuk dalam seleksi Osaka Asian Film Festival 2014. (Mut/H-1)