Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggerakkan tim patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan, Riau, dan Kalimantan Barat secara serentak sejak Rabu (2/5). Pelaksanaan patroli terpadu di Riau dan Sumatera Selatan merupakan tahap pertama pada 2018 sedangkan Provinsi Kalimantan Barat sudah melaksanakan patroli terpadu untuk kedua kalinya di tahun ini.
Launching pelaksanaan patroli terpadu di Provinsi Sumatera Selatan dilaksanakan secara serentak di empat Daops wilayah Sumatera Selatan, yaitu Daops Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Daops Lahat.
Apel keberangkatan tim patroli terpadu di Daops Banyuasin dipimpin Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) wilayah Sumatera, Israr, sekaligus melakukan pengecekan kelengkapan personel tim patroli terpadu.
Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Pelajau Kabupaten Banyuasin, Israr menekankan patroli terpadu merupakan wujud sinergi di tingkat tapak. Dekaligus sebagai pintu masuk untuk proses perubahan perilaku masyarakat menuju masyarakat yg lebih peduli dan berperan aktif dalam pencegahan Karhutla.
“Tahun ini, Sumatera Selatan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan Agustus nanti. Bersama-sama kita lakukan antisipasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan yang dapat berdampak pada kabut asap," ujar Israr.
Patroli terpadu dengan melibatkan berbagai unsur, seperti TNI, POLRI, dan masyarakat dan dikoordinasi oleh Manggala Agni adalah bentuk sinergi parapihak dalam upaya pengendalian karhutla di wilayah rawan.
Sejauh ini, patroli terpadu sudah dilaksanakan di 5 provinsi yaitu Kalimantan Barat sebanyak dua fase masing-masing sebanyak 60 posko dengan desa jangkauan 189 desa, Provinsi Riau juga sudah dilaksanakan dua fase sebanyak 65 posko dengan menjangkau 244 desa rawan, serta Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 50 posko menjangkau 177 desa rawan karhutla.
Provinsi Kalimantan Tengah juga telah melaksanakan patroli terpadu sejak pertengahan April lalu di 45 posko dengan jangkauan 135 desa rawan.
Begitu juga Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah melaksanakan patroli terpadu pada delapan posko desa dan mampu menjangkau 41 desa. Pelaksanaan patrolu terpadu ini direncanakan sampai akhir bulan Oktober, sampai musim kemarau berakhir.
Sementara itu, pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK pada Selasa (01/05) pukul 20.00 WIB, mendeteksi ada empat hotspot yang terpantau satelit NOAA-19, dua titik di Jambi dan dua titik di Sumatera Selatan. Sementara Satelit TERRA-AQUA (NASA) mendeteksi ada satu hotspot di Nusa Tenggara Timur. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved