Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MARATON itu sulit, butuh waktu berbulan-bulan untuk persiapan dan pelatihan untuk mencapai garis akhir. Namun, kesulitan itu membantu pelari membangun dan merevolusi persepsi serta mencintai diri sendiri. "Pergeseran itu tidak didorong oleh perubahan fisik, tetapi pikiran," ungkap Rhi Willmot, peneliti psikologi perilaku dan positif, Universitas Bangor, Inggris.
Maraton, lanjutnya, juga membangun rasa kemanusiaan yang umum, mengacu pada pemahaman bahwa penderitaan ialah bagian alami dari kehidupan yang dapat menghindari siklus negatif mengasihani diri sendiri.
"Berlari dianggap sebagai olahraga yang terisolasi dan sangat kompetitif, tapi itu tidak selalu benar. Pelatihan maraton mungkin menyakitkan, tapi kadangkala kita harus mengalami tingkat penderitaan tertentu untuk benar-benar menghargai diri kita sendiri, orang lain," tukas Willmot.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved